"Kau mau kemana, suamiku?" Tanya Silia, "jangan berbuat yang tidak-tidak." Ancam Silia.
Snapp tak mempedulikan ucapan istrinya, dia hanya bergegas meninggalkan ruang tamu. Tentu saja Nero dan Mark segera mengikutinya.
"Jangan mengikuti ku!" Sentak Snapp, membuat Nero dan Mark menghentikan langkahnya.
Sementara itu,
Riujin sudah tampak masuk ke dalam rumah seberang jalan. Itu adalah rumah kolega pamannya-Gino Mourinho. Dia sengaja datang untuk memenuhi undangan makan siang bersama di rumah tersebut, dia juga datang bersama Gino juga Mey.
Namun pikiran Riujin seolah gelisah, dia tidak bisa menghilangkan bayangan Ariela dari benaknya. Dia merasa sangat bersalah saat mengingat bayangan kekecewaan masih tergambar jelas di wajah Ariela.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください