webnovel

miracle

Jung Kook menangis. Ia mengira Hana dan Kiki meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"Noona ... Kiki ..."

Tapi ... Tapi ...

Kalau Noona meninggal ...

Aku bisa nikah lagi.

Jung Kook memukul ringan kepalanya. Menyadarkan dirinya.

Jung Kook ...

Buang jauh-jauh pikiranmu itu.

Kau sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan cinta Noona.

Kau juga sudah bekerja keras demi membesarkan Kiki.

Ingat semua pukulan dan tendangan yang sudah kamu terima saat bertanding selama ini.

"Noona ..." Jung Kook menangis tanpa henti.

"Kookie ... Aku di sini." Jung Kook mendengar suara Hana.

"Appa ..." Terdengar suara Kiki memanggil Jung Kook.

Roh Noona dan Kiki pamit?

Aku ...

Aku belum siap ditinggal mereka berdua.

Jung Kook melihat ke arah kiri dan kanannya.

"Kookie ..." Hana menyentuh pundak Jung Kook. Jung Kook merasa merinding saat bahunya terasa ada yang menyentuh.

Jung Kook berbalik.

"Kookie ... Kau kenapa menangis? Apa kau sudah begitu merindukanku dan Kiki? Kita baru saja berpisah sebentar."

"Noona ... Kau dan Kiki masih hidup?" Jung Kook tidak mempercayai penglihatannya saat ini. Di depannya ada Hana yang sedang menggendong Kiki.

"Tentu saja. Kau pikir aku dan Kiki mati?" Hana mencubit pipi Jung Kook.

[pic]

Sakit ...

Noona dan Kiki masih hidup.

Syukurlah ... Syukurlah ...

Aku tidak bisa kehilangan mereka berdua.

Jung Kook memeluk Hana dan Kiki erat-erat.

"Kookie ... Sakit." Hana dan Kiki berusaha lepas dari pelukan Jung Kook yang terlalu erat.

"Appa ..." Badan Kiki bergerak. Berusaha agar Jung Kook melepas pelukannya.

"Kenapa kau jadi aneh begini?" kata Hana setelah Jung Kook melepas pelukannya.

"Noona ... Mobil kita." Jung Kook menunjuk ke arah mobil yang sudah penyot dihantam truk.

Hana terkejut melihat mobil mereka yang ringsek dan penyok.

"Apa yang terjadi?"

"Aku juga tidak tahu. Saat aku keluar dari Jimin's sudah seperti ini. Aku menangis karena aku pikir Noona dan Kiki masih berada di dalam mobil."

"Tadi saat aku menunggumu membeli es krim, Kiki tiba-tiba menangis. Aku beri camilan, ia tidak mau memakannya. Aneh, kan? Seorang Kiki, anak Jeon Jung Kook menolak makanan itu hal yang sangat mustahil. Kiki terus menunjuk-nunjuk arah luar."

Flashback.

Jung Kook melepas jasnya dan keluar dari mobil. Hana melihat punggung Jung Kook yang bergerak menjauhinya menuju Jimin's.

Ki ...

Badan appa itu bagus, ya.

Appa itu juga cocok jadi model.

Kiki tiba-tiba rewel. Ia mulai menangis.

"Ki ... Bentar lagi appa datang bawa es krim. Kita tunggu sebentar lagi." Hana berusaha membujuk Kiki tapi Kiki tetap menangis. Tangannya menunjuk-nunjuk ke arah luar.

"Ini eomma ada choco pie." Hana memberi Kiki choco pie tapi Kiki menolaknya. Kiki tetap rewel.

Semua bujukan dan rayuan Hana tidak mempan di Kiki. Kiki terus minta keluar dari mobil.

Apa Kiki kepanasan?

Tapi jasnya sudah dilepas dan AC mobil menyala.

"Keyuar (keluar)" Kiki masih ingin keluar dari mobil.

Hana terpaksa membawa Kiki keluar dari mobil untuk menenangkannya. Hana berjalan menjauh dari mobil.

"Cup ... Cup ... Cup ..."

Saat Hana dan Kikk sudah berada jauh dari mobil, Hana mendengar bunyi ledakan. Ia buru-buru menuju ke arah ledakan. Untuk melihat apa yang terjadi.

"Noona ... Kiki ..."

Hana melihat Jung Kook menangis. Ia menuju ke arah Jung Kook.

Flashback end.

Jung Kook akhirnya bernapas lega. Hana dan Kiki selamat. Ia tahu manusia suatu saat pasti akan mati. Tapi ia tak bisa kehilangan mereka untuk saat ini. Dua orang terpenting dalam hidupnya.

Untunglah ...

Untunglah ada Kiki ...

Ki ...

Terima kasih sudah menyelamatkan eomma.