Mendengar suara itu, Xirong Ziye segera tersentak dari linglung. Dia tahu bahwa itu bukan suara Bai Yaoyao. Tidak, orang di depannya bukan Bai Yaoyao. Dia berhalusinasi.
Dia tertawa getir. Dia selalu berpikir bahwa dia bisa melepaskan segalanya, tetapi sekarang dia menyadari bahwa hanya dengan sebuah foto saja sudah bisa membuatnya berhalusinasi. Dia tidak tahan dengan itu dan merasakan dadanya terbakar. Dia tidak bisa menghentikan perasaan itu meskipun dia memeluk Xiamu Qingyan.
Dia tiba-tiba mendorong Xiamu Qingyan ke dinding dan menciumnya. Ciuman itu begitu intens, dan datang seperti badai. Xirong Ziye berusaha keras untuk membuktikan sesuatu.
Namun, Xiamu Qingyan menerima ciumannya dengan sukarela. Dia tahu bahwa dia masih penting bagi Xirong Ziye.
Xiamu Qingyan berpikir bahwa Xirong Ziye sudah berada di tangannya, tetapi dia tidak tahu bahwa dia tidak tahu apa yang dipikirkan Xirong Ziye.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください