"Maafkan atas kelancangan hamba, Gusti," kata Utkarsa pelan.
"Tidak apa-apa, Paman." Jayendra kemudian menuruni kuda dan membalas hormatnya. "Aku masih Jayendra kerabat Paman. Bersikap lah seperti biasa."
"Hamba hanya tidak habis pikir, kenapa makhluk laknat ini Gusti ajak kemari." Sambil menunjuk Ki Menyawak.
"Apakah dia punya salah dengan mu, paman?" tanya Jayendra.
"Dia pernah merampok adikku yang seorang pedagang kecil." Utkarsa menunjuk wajah Ki Menyawak. kemudian Ki Menyawak turun dari kuda merasa geram kemudian berbalas melotot.
"Salahmu sendiri lebih memilih melindungi para pedagang lainnya dibanding adikmu sendiri...!" Seru Ki Menyawak berbalas menunjuk.
Tanpa basa-basi lagi, Utkarsa langsung memukul wajahnya. Maka terpental Ki Menyawak ke belakang. Ia belum siap menerima serangan sehingga mudah terkena pukulan.
"Aku pikir perdebatannya akan lebih lama." Ki menyawak mengelap luka di keningnya akibat terkena goresan cincin yang dikenakan Utkarsa.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください