"Mundur!" pinta Bayan mengejutkan mereka. Seketika mereka meloncat mundur ke belakang karena refleks. Ada tawa kecil di bibir Bayan, namun sekejap ia alihkan perhatiannya kembali kepada lemari besar yang sudah ia genggam gagang pintunya. Alih-alih membuka pintu lemari, Bayan justru mendorongnya. Maka bergeser lah lemari besar itu hingga mentok ke tembok di belakangnya. Maka lantai yang ada di bawahnya pun menganga. Sebuah ruang gelap tersingkap dari balik lantai tersebut. Ada sebuah tangga menurun ke bawah. Debu-debu masih beterbangan menggumpal di ruang gelap tersebut.
"Ruangan rahasia?" tanya Abdul yang kaget sekaligus kagum. Bayan mengangguk mengiyakan. Begitu debu-debu sudah mulai menipis, Bayan merangsak masuk diikuti oleh Lingga, Abdul, dan Saksana. Bayan yang memimpin jalan untuk masuk. Mereka menuruni anak tangga yang langsung tertuju pada lorong yang berisi banyak sekali barang-barang mewah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください