webnovel

NITYASA : THE SPECIAL GIFT

When death is a blessing. Bagaimana jika lingkup sosial kita di isi oleh orang-orang menakjubkan? Diantaranya adalah orang yang mempunyai anugerah di luar nalar. Salah satunya seorang bernama Jayendra yang berumur lebih dari 700 tahun dan akan selalu bertambah ratusan bahkan ribuan tahun lagi. Dia memiliki sebuah bakat magis yang disebut Ajian Nityasa. Kemampuan untuk berumur abadi. Mempunyai tingkat kesembuhan kilat ketika kulitnya tergores, tubuh kebal terhadap senjata dan racun, fisik yang tidak dapat merasakan sakit, serta tubuh yang tidak menua. Namun dari balik anugerah umur panjangnya itu, gejolak dari dalam batinnya justru sangat berlawanan dengan kekuatan luarnya. Pengalaman hidup yang dia lewati telah banyak membuatnya menderita. Kehidupan panjang tak bisa menjaminnya untuk bisa menikmati waktunya yang melimpah. Kebahagiaan tak lagi bisa dia rasakan. Dari semua alasan itu, maka baginya kematian adalah hal yang sangat ia damba. Tetapi malaikat pencabut nyawa bahkan tak akan mau mendekatinya yang telah dianugerahi umur abadi. Pusaka yang menjadi kunci satu-satunya untuk menghilangkan Ajian Panjang Umur itu telah lenyap ratusan tahun lalu. Maka jalan tunggal yang harus ditempuh adalah kembali ke masa lalu. Tidak, dia tidak bisa kembali. Orang lain yang akan melakukan itu untuknya. Seorang utusan akan pergi ke masa lalu bukan untuk merubah, tetapi untuk menguji seberapa besar batasan kepuasan manusia. Masa lalu berlatar pada awal abad 13 di Kerajaan Galuh pada masa kepemimpinan Maharaja Prabu Dharmasiksa. Di zaman itulah misi yang semula hanya untuk mengambil sebuah pusaka seolah berubah menjadi misi bunuh diri. Kebutaan manusia akan sejarah membuatnya terjebak pada konflik era kolosal yang rumit. Mampukah mereka melakukannya? Atau akan terjebak selamanya?

Sigit_Irawan · 歴史
レビュー数が足りません
240 Chs

129. Persatuan Bandit

"Kalian sudah menghianati perguruan. Kalian menghianati Mahaguru Sutaredja dengan memihak mereka yang membunuh adik-adik seperguruan!" seru Jayendra seraya melompat ke tepi kanal.

Ki Menyawak pun melesat mendekati mereka. Kini pertarunga tak terhindarkan. Terpaksa Jayendra harus melawan Saga Winata untuk yang kesekian kali. Sementara Ki Menyawak melawan Lingga dan Saksana. Dan Abdul memilih mundur karena tak bisa bertarung. Namun perlawanan mereka mendapatkan sambutan dari anak buah Saga. Sisa-sisa kelompok Saga Winata yang berjumlah sekitar 70 orang turut mengeroyok Jayendra dan Ki Menyawak.

Mereka berdua yang meskipun memiliki kesaktian lebih, tidak akan mampu melawan manusia sebanyak itu. Jayendra sudah babak belur terbaring di tanah, begitu juga Ki Menyawak. Sepertinya ini adalah pembalasan dendam Saga yang sangat mutakhir. Ini adalah momen dimana mumpung Jayendra tidak mempunyai kekuatan pasukan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください