webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · アクション
レビュー数が足りません
205 Chs

180 Pendekatan

Arumi pun masuk kamar, mengunci dirinya di sana. Menangis sekeras mungkin, meluapkan kemarahannya akan sikap Frans yang tidak lagi menyayanginya.

"Arumi, Sayang! Buka pintunya, Nak!" Frans pun mengetuk-ngetuk pintu kamar putri semata wayangnya itu.

Arumi pun mendengar panggilan Daddy-nya, "Aku benci Daddy! Aku benci Daddy! Daddy udah engga sayang sama aku! Daddy cuma percaya sama Venus dan bukan aku! Daddy, udah berubah! Aku benci Daddy!"

Dia berteriak dan Frans dapat mendengar apa yang diserukan putri kecilnya itu. Biarpun usianya hampir menginjak tiga puluh tahun, tetapi Frans selalu menganggapnya anak-anak.

"Bukan seperti itu yang Daddy maksud, Sayang! Daddy sama sekali tidak berubah. Kasih sayang Daddy selalu besar untukmu. Putri kecil Daddy!"

"Aku benci Daddy! Aku engga mau lihat wajah Daddy lagi!" serunya dari dalam kamar. Frans pun bingung, harus bagaimana meredam kemarahan putrinya itu?

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください