Sebenarnya Aza sudah pernah membayangkan suatu hari Lucas akan membalas perlakuannya. Bagaiamana pun dia masih hidup, dengan kuasa penuh yang dimiliki oleh Raynold dan Evelyn, memang apa yang tidak bisa dia lakukan?
Hari ini Aza diikat di sebuah kursi dengan menggunakan tali dan borgol. Mulutnya juga dibungkam dengan lakban, persis seperti yang pernah dia lakukan kepada Aleta.
Meskipun Aza yakin Lucas tidak pernah tahu Aleta pernah dia sandera, namun karma memang masih memiliki hukum yang kuat di dunia.
Maka daripada menyesali apapun, saat wajah Lucas muncul di depannya, Aza justru menyeringai penuh seakan garis bibirnya akan robek hingga ke telinga.
"Aza…"
"Hai, Kak Lucas…"
BUAGH!
Lucas pun tidak tahan untuk tak memukul wajah tampan adik sepupunya itu.
"Bagaimana bisa kau melakukan itu?"
"Aku memangnya melakukan apa?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください