webnovel

Chapter 5

Azel hanya tersenyum tipis melihat Night Lich berhasil menahan serangan ketiga bola api tersebut. Jack the Clown tiba-tiba tertawa, ia langsung memanjat dinding gua dengan kecepatan tinggi untuk menuju ke langit-langit gua. Suasana gua saat ini masih gelap, dan Azel serta undeadnya belum mengetahui bentuk dan kekuatan musuhnya.

[Proses pemasangan zirah : 15%]

Night Lich, Azel, dan Jack the Clown saat ini masih mencoba untuk melihat ke arah kegelapan. Walaupun mereka makhluk undead, namun karena suatu alasan mereka saat ini tidak bisa melihat dalam kegelapan. Setelah beberapa saat memanjat, Jack the Clown kini merangkak di langit-langit gua dan bersiap untuk menerjang musuh.

Tentu saja Jack the Clown tidak bisa menerjang sembarangan, karena hal tersebut merupakan tindakan yang sangat ceroboh. Ia harus memastikan terlebih dahulu lokasi musuh dan ukuran musuh yang akan dihadapi. Azel saat ini masih tenang dan memperhatikan ke arah kegelapan, ia sangat mempercayai kedua undeadnya bisa bekerjasama dan mengulur waktu.

Night Lich saat ini memutuskan untuk menggunakan sihir cahaya tingkat rendah dengan tujuan penerangan. Seketika seluruh bagian gua diterangi oleh sebuah cahaya putih, namun Azel sedikit terkejut dengan musuhnya kali ini. Tetapi cahaya putih tersebut hanya berlangsung selama beberapa detik akibat kegelapan yang berada di stratum dalam. Tentu saja kegelapan di stratum bawah bukan kegelapan yang muncul secara alami, melainkan kegelapan yang timbul akibat sihir.

Azel mengetahui hal tersebut, dan ia memutuskan untuk tetap tenang dan mengamati para undeadnya bertarung. Walaupun sebelumnya terkejut karena musuh yang ia lihat sekilas, tetapi Azel masih sangat yakin kedua undeadnya mampu mengatasi hal tersebut.

Lawan yang harus dihadapi kedua undead Azel adalah munculnya ratusan golem tanah yang memiliki ukuran sekitar dua meter. Golem-golem tersebut memiliki mata merah menyala, dan kini mata mereka menyala dalam kegelapan. Night Lich melakukan telepati dengan Jack the Clown, mereka akan membagi tugas.

Tentu saja tujuan utama mereka adalah melindungi Tuannya, dan tujuan sekunder adalah memusnahkan mereka semua tanpa tersisa. Jack the Clown akan mengatasi sisi kiri, sedangkan Night Lich akan mengatasi sisi kanan. Bisa dikatakan jika Azel saat ini sedang duduk bersandar di dinding gua sembari melakukan proses pemasangan zirah tempur.

Azel tidak berbicara sepatah kata pun, karena ia tidak ingin mengganggu proses pemasangan zirah tempur. Meskipun begitu, Azel tetap bisa berbicara di dalam dirinya sendiri.

'Tidak, tidak mungkin itu bahaya yang dimaksud oleh sistem,'

Azel tidak yakin jika ratusan golem merupakan bahaya yang diperingatkan oleh sistem. Menurut Azel, seharusnya ada entitas kuat yang bisa membahayakan Azel karena kekuatan Azel saat ini sedang melemah. Ratusan golem akan lebih mudah dihadapi, dan Azel yakin akan hal tersebut.

'Apakah golem itu pengalih perhatian?'

Cukup masuk akal jika golem tersebut digunakan sebagai pengalih perhatian. Hal tersebut karena jumlah golem yang sangat banyak bagaikan kerumunan semut.

[Proses pemasangan zirah : 32%]

Sembari menunggu selesai proses pemasangan zirah, Azel memutuskan untuk memikirkan taktik yang akan digunakan musuh kali ini.

Jack the Clown yang mengetahui jumlah musuh sangat banyak, seketika ia langsung tertawa dengan sangat kencang. Ia langsung terjun dari langit-langit gua dan mendarat sebuah golem hingga hancur. Tentu saja setelah mendarat, Jack the Clown langsung menyerang secara brutal ke arah ratusan golem tanah itu. Ia memutuskan kepala salah satu golem dengan satu tangan, lalu melemparkannya kepala tersebut hingga menghantam kepala golem lainnya.

"Hahahahahahahahahahahahahaha!!!!!!!" Jack the Clown tertawa tanpa henti.

Bisa dikatakan Jack the Clown berfokus untuk mengincar setiap kepala dari golem yang ia lihat. Golem-golem tersebut tentu tidak tinggal diam melihat rekannya dibantai secara brutal, mereka kemudian mulai berusaha menyerang balik Jack the Clown. Di saat Jack the Clown sedang asik membantai para golem, sebuah pukulan yang sudah diperkuat dengan sihir melesat di titik butanya, yaitu bagian belakang.

Menyadari ada sebuah pukulan, Jack the Clown langsung menoleh ke arah belakang dengan memutar kepalanya 180°. Kedua tangan Jack the Clown saat ini sedang mencekik dua golem sehingga sangat sulit untuk menghindari pukulan tersebut. Tiba-tiba Jack the Clown membuka mulutnya dengan sangat lebar, terlihat ratusan gigi kecil yang sangat tajam di dalam mulut Jack the Clown.

Sebelum pukulan tersebut mengenai Jack the Clown, tiba-tiba lidah Jack the Clown memanjang dan langsung melilit lengan dari golem yang akan memukulnya. Lidah tersebut sangat mirip bagaikan ular yang sangat panjang, namun berwarna hitam serta bertekstur kasar.

Seketika lengan dari golem yang akan memukul Jack the Clown remuk dan hancur hingga hanya tersisa serpihan yang jatuh ke tanah. Jack the Clown tidak ingin membuang waktu, ia langsung menghantamkan kedua golem yang ia cekik hingga hancur menjadi serpihan. Tanah gua yang semua datar, kini dipenuhi bebatuan kecil yang merupakan sisa sisa dari golem yang dihancurkan oleh Jack the Clown.

Di sisi lain, Night Lich melihat Jack the Clown terlalu asik membantai sehingga ia melupakan tugasnya mengamankan sisi kiri. Untuk mencegah kebobolan, Night Lich membuat rencana ulang. Jack the Clown akan menyerang secara brutal dan Night Lich akan membereskan golem yang mendekati Tuannya, yaitu Azel. Jack the Clown tertawa keras, ia semakin brutal menghabisi golem satu per satu.

Bahkan karena sangat senang, Jack the Clown hingga melepas sarung tangan miliknya, hingga jari-jari patahnya terlihat jelas. Namun, kuku di setiap jari Jack the Clown sangat tajam bagaikan ujung dari bilah pisau sehingga mampu untuk menebas dan membelah apa pun. Azel cukup terhibur melihat tingkah gila Jack the Clown yang mulai brutal menghabisi golem. Suara tertawa dari Jack the Clown juga memenuhi seisi gua sehingga suasana gua saat ini cukup ramai.

'Memang undead favoritku yang terbaik,'

Azel tidak menyesal karena telah memasukkan Jack the Clown ke dalam daftar undead favoritnya.

[Proses pemasangan zirah : 45%]

Night Lich melirik ke arah Azel yang sudah mengenakan separuh zirahnya. Ia cukup khawatir akan Tuannya, sehingga ia langsung memasang penghalang berbentuk setengah lingkaran di sekitar Tuannya. Tentu saja dia harus memastikan keselamatan Tuannya saat ini.

Puluhan golem saat ini berlari dengan kecepatan cukup tinggi ke arah Azel. Night Lich kembali mengangkat tongkatnya, dan aura milik Night Lich semakin terang. Tiga buah lingkaran sihir raksasa berwarna ungu kemudian muncul di sekitar Night Lich.

Magic Tier 6 : Dark Chain.

Tiga buah rantai berukuran cukup besar dan memiliki warna ungu muncul dari ketiga lingkaran sihir tersebut. Rantai tersebut langsung menyerang banyak golem sekaligus secara brutal dan menghancurkan mereka layaknya menghancurkan benda yang lunak.

Magic Tier 6 : Dark Chain, bisa dikategorikan merupakan sihir dengan tingkat menengah atas. Tentu saja sihir ini memiliki serangan yang cukup hebat karena termasuk sihir menengah atas. Sihir ini akan memunculkan sebuah rantai berukuran besar yang akan secara otomatis menyerang target yang mendekat. Bisa dikatakan sihir ini akan sangat efektif melawan gerombolan musuh dengan jumlah banyak.

Namun mana yang dipakai untuk mengeluarkan sihir ini cenderung cukup boros, tentu saja mana yang dikeluarkan tergantung dari seberapa lama pengguna menginginkan rantai tersebut bertahan. Jika seseorang yang memili jumlah mana sangat banyak menggunakan sihir ini, maka bisa dipastikan sihir ini akan mampu menghancurkan sebuah desa – tidak, lebih tepatnya kota kecil.

'Hooo Dark Chain, Aku tidak menyangka Night Lich akan mengeluarkan kartu as miliknya secepat ini,'

Azel tersenyum tipis, namun di ia sangat kesal karena proses pemasangan zirah tempur cukup lama. Tentu saja hal itu disebabkan karena zirah tempur yang dipakai Azel merupakan sebuah zirah khusus yang dibuat oleh Dewa Pandai Besi yang terjebak di Neraka. Dengan kata lain, zirah tempur milik Azel merupakan rancangan dari seorang Dewa.

Di sisi lain, ia masih menyadari adanya kejanggalan mengenai kemunculan ratusan golem. Azel tidak yakin bahwa ratusan golem merupakan serangan utama dari musuh. Namun setelah beberapa saat berlalu, golem tersebut nampak dibantai oleh kedua undeadnya dengan brutal.

'hmmmmmm'

[Proses pemasangan zirah : 69%]

'Tcih, masih 69% saja,'

Azel semakin kesal ketika melihat proses pemasangan zirah baru berjalan 69% dan kekesalannya sangat terlihat dari ekspresi wajahnya.