"karena kamu yang memasak, aku memberi kan kamu izin untuk melayani kakek dan aku.."
"i.. itu.." tiba-tiba kepercayaan diri nya hilang di tiup angin.. saat ini ia malah tidak ingin ada yang memakan masakannya. 'bagaimana ini?' gumamnya sendiri
"honey.. apa yang kamu lamunkan?"
"ti.. tidak ada.." tawanya canggung
Orland melihat peluh menetes di keningnya, ia mengambil tisu dan mengelapnya penuh sayang.. "apa yang kamu pikirkan hingga kamu menjadi gugup seperti ini? tadi ketika masak, aku bahkan tak melihat kegugupan sama sekali.. wajah mu berseri.. tampak jelas jika memasak adalah hoby mu. Apa aku benar?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください