Menunggu beberapa jam membuat Nadine sangatlah cemas.
Ardham beberapa kali mencoba menenangkan hati Nadine dengan mengusap lembut jemari Nadine.
" Tenang Nad, Jian pasti baik-baik saja di dalam sana." ucap Ardham menatap wajah Nadine yang terlihat gelisah dan cemas.
" Aku tidak bisa tenang Dham." ucap Nadine membalas genggaman Ardham.
" Ya Nad, aku tahu..tapi kamu harus tetap tenang ya." ucap Ardham lagi seraya menyandarkan kepala Nadine ke dalam dadanya.
" Aku takut terjadi apa-apa pada Jian Dham." lirih suara Nadine tenggelam dalam pelukan Ardham.
" Percayalah Nad, Jian laki-laki yang sangat kuat, dia pasti bisa bertahan." ucap Ardham membelai rambut Nadine.
" Ceklek "
Suara pintu ruang operasi berbunyi, terlihat dokter keluar dan menghampiri Ardham dan Nadine.
Abay yang tadinya tertidur, terbangun seketika.
" Bagaimana keadaan Jian Dok?" tanya Ardham sambil menggenggam kuat jemari Nadine.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください