Tulang hidungnya yang tinggi, bulu mata lentik, alis tebal, dan bibir merahnya jelas sekali terlihat dengan jarak pandang sedekat ini. Untunglah dia memejamkan matanya, sedikit membantuku mengendalikan diriku. Rambutnya yang tebal ternyata begitu lembut saat kusentuh. Kulit kepalanya juga terasa sangat tebal dan kurasa dia sangat menikmati pijatanku di kepalanya, sampai-sampai aku juga terhanyut dan melupakan rasa sesak di dadaku yang muncul beberapa saat tadi.
"Apa berada di posisi ini tidak mengganggumu?" Tanyanya dan aku sedikit terkejut ketika dia menanyakan hal itu.
"Em . . . beberapa saat tadi, sedikit." Kataku jujur.
"Apa kau bisa mengatasinya?" Tanyanya sambil membuka mata dan menatapku.
"Ya . . ." Anggukku, dan segera mengalihkan pandanganku.
"Ok, teruskan." Katanya sambil menutup mata kembali.
Sekitar setengah jam kemudian ada panggilan masuk ke ponselnya dan dia segera mengangkatnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください