Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang Alana kenal, hampir tidak ada yang berubah di rumah itu. Hanya saja pagarnya tampak diperbaharui begitu juga dengan taman di sekitarnya. Tapi untuk rumahnya, semua masih berada dalam kondisi asli.
"Ayo." Anselmo mengulurkan tangannya dan membawa Alana Dillan turun dari mobil itu untuk masuk ke dalam rumah.
"Bagaimana kita bisa masuk ke rumah ini?" Tanya Lana bingung. "Aku sudah menjualnya satu setengah tahun yang lalu. Aku tidak ingin pemilik barunya tidak suka dengan kedatangan kita." Ujar Lana gelisah, meski sejujurnya dalam hatinya berdebar-debar tak menentu, seperti semua ingatan tentang masalalu di rumah itu hidup kembali bersama bayangan ibunya yang begitu dia rindukan. Alana Dillan menghentikan langkahnya di depan pintu rumah itu.
"Aku tidak bisa masuk lebih jauh." Ujar Lana sembari menatap Anselmo dalam.
"Mengapa?" Tanya Anselmo.
"Kita masuk tanpa ijin." Ujar Lana tegas.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください