Paul berjalan menuju kamar Ally, tapi dia tidak mengetuk pintu. Dia berdiri di ambang pintu, mempertimbangkan apakah dia akan mengetuk pintu kemudian menjelaskan semuanya atau menunggu saat yang tepat.
Saat Paul masih mempertimbangkan, tiba-tiba Ally membuka pintu. Masing-masing mereka merasakan keterkejutan yang sama. Mata mereka bertaut beberapa saat sebelum akhirnya Ally memilih untuk mengalihkan pandangannya.
"Ally,..." Suara Paul terdengar tak seperti biasa. Terbersit perasaan bersalah yang begitu mendalam.
"Aku tahu kau mendengar pembicaraanku dan Jane." Imbuhnya.
Gadis itu tampak memeluk dirinya sendiri, membuang muka, entah mengapa tubuh dan bibirnya bergetar dan wajahnya memanas, namun dia tidak ingin menangis di hadapan Paul Dexter. Sudah terlalu sering Ally menangis di depannya.
Paul langsung menarik Ally kedalam pelukannya. "I'm sorry." sesal Paul. "Andai aku tahu masalah ini lebih cepat, mungkin tidak akan ada korban yang jatuh."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください