webnovel

' Bermain '

Keesokan harinya Sandra kembali bekerja seperti biasa.

Sikap Aaron di kantor tetap lah dingin, terhadap semua bawahan nya.

Sedikit berbeda kepada Sandra.

Namun tetap profesional.

Sandra pun hanya berpikir, bahwa atasan nya itu hanya merasa nyaman karena intensitas pertemuan mereka selama ini.

Sandra tak terlena, bahkan hati nya menepis segala kemungkinan, bahkan ketika Aaron mencari jalan, Sandra secara otomatis menutup pintu itu.

Jam terus berputar, hari terus berganti, perasaan Aaron semakin nyata ke Sandra, namun perjodohan nya membuat nya membatasi diri.

*****

Malam ini Sandra akan mendampingi Aaron untuk menghadiri, pesta jamuan yang di adakan oleh Rekan bisnis Aaron. Bukan lah sebuah pesta kecil, dan Sandra mengetahui itu. Dia sedikit heran ketika Aaron mengajak nya , namun logika nya kembali jalan, bahwa ini hanyalah sebuah pesta untuk bisnis, dan kehadiran nya hanya untuk mendampingi Aaron saja layak nya pertemuan bisnis biasa.

Sandra memilih gaun bewarna putih dengan belahan dada yang agak rendah, membiarkan rambut nya tergerai indah.

Make-up tipis, dan lipstik bewarna pink.

Aaron yang menjemput Sandra, sekali lagi kembali di buat terpesona dengan penampilan Sandra.

"Princess" gumam nya. Seraya menatap Sandra yang berjalan ke arah nya.

******

Sesampainya di pesta, Sandra mendampingi Aaron menemui beberapa kolega nya, dan dapat melihat beberapa wanita yang mencoba mendekati Aaron. Namun mendapat penolakan dari Aaron.

Ntah mengapa Sandra merasa senang saat semua wanita wanita itu di tolak oleh Aaron.

Pesta pun usai. Aaron dan Sandra meninggal kan pesta.

Aaron mengantarkan Sandra kembali ke Apartemen nya.

"Terima kasih Pak" , ucap Sandra lembut sesaat sebelum turun dari mobil Aaron.

Sandra hendak melangkah menuju lift, namun langkah nya terhenti.

"Sandra" , panggil Aaron

Sandra pun berbalik, melihat Aaron berjalan ke arah nya , dia pun tersenyum .

'hmmppph' , sebuah ciuman mendarat di bibir nya secara tiba tiba , dan itu membuat nya kaget.

Aaron mencium nya.

Jantung nya berdebar begitu kuat, terasa nyaman, namun Sandra segera menyadari nya dan mendorong tubuh Aaron.

"aa,, aa, aapa yang anda lakukan Pak?" , ucap Sandra akhirnya.

"kenapa ,, apa aku tak cukup pantas untuk mu,,?" ucap Aaron

"maa ,, maksud anda apa Pak?" sahut Sandra bingung.

"aku tahu kau bermain dengan banyak pria,, lalu kenapa kau tak coba bermain dengan ku."

',bermain?' , kata kata itu begitu menusuk Sandra. dan tanpa sadar, tangan nya melayang di pipi Aaron

'plaaakkkkk' sebuah tamparan mendarat di pipi Aaron.

"saya bukan wanita seperti itu Pak." jawab Sandra emosi.

"apa yang membuat mu tak tertarik pada ku", balas Aaron keras namun Sandra melihat kesungguhan di mata Aaron.

Hatinya sedikit melunak, dan menyadari satu hal. akhirnya dia menemukan sebuah jawaban.

"saya tak memiliki hati pak, jadi saya tak ingin bermain main dengan orang baik seperti anda." ucap nya tegas dan juga jujur.

Melihat Aaron yang lengah, Sandra segera memasuki lift yang terbuka , dan meninggalkan Aaron yang masih terpaku dengan pikiran nya sendiri.