webnovel

Jus Dingin

Eve menatap kerumunan didepannya dengan lemas. Pasalnya objek yang diributkan menjadi tidak terlihat barang sedikitpun. Ingin rasanya ia ikut berdesak-desakkan demi melihat Julian.

" Bukankah Julian terlihan kepanasan? gadis2 itu tak membiarkannya bersantai" bisik Eve pada Tama.

" belikan saja jus dingin kalau kasihan dan jangan lupa belikan aku juga" balas Tama sambil nyengir.

"aha..betul juga. wait a minute.." Eve melesat cepat menghilang dari pandangan Tama.

" take your time miss" teriak Tama. " lumayan juga hehe..dapat jus gratis"

***

Saat Eve kembali kerumunan itu bahkan semakin banyak. ia bingung bagaimana memberikan jus yang dibawanya pada Julian.

" hai..kamu salah satu dari fans nya?" tanya Eve pada seorang gadis.

" tentu saja. kenapa?"

" bukankah Julian terlihat kepanasan? ia butuh minuman" kata Eve sambil menunjukkan jus nya. gadis itu terlihat mengangguk menyetujui. " bagaimana ya jus ini bisa sampai ke Julian. kerumunan ini terlalu sesak"

" serahkan padaku. Julian tidak boleh kepanasan" eve tersenyum lalu menyerahkan jusnya. " teman2 Julian kepanasan bisa berikan ini?" teriak gadis itu lantang. maka jus itu berjalan secara estafet menuju Julian. Eve yang melihat misinya berhasil hanya senyum-senyum sambil kembali ke tempat duduknya.

" kenapa tidak kau saja yang berikan?" heran Tama.

" ahh...aku malas berdesak-desakkan" jawab Eve sambil merenggangkan tangannya.

" bilang saja kau malu" cibir Tama membuat Eve cemberut. " oh iya mana jus ku?"

" bilang saja kau mau jus gratis" sinis Eve membalas Tama.

" Tega sekali kamu Eve...aku sudah menunggumu disini sambil membayangkan minum jus dingin" Tama menatap nanar Eve. Yang ditatap hanya memeletkan lidahnya mengejek.

Akhirnya kegaduhan yang disebabkan fans2 Julian berakhir saat pelajaran dimulai.

Eve dan Tama berjalan pulang bersama. Beberapa siswa yang tak mengenal mereka berbisik-bisik mengira mereka sepasang kekasih. Bahkan teman laki2 Tama terang2 an bertanya apakah Eve adalah pacarnya.

" huh..yang benar saja. kita itu sudah seperti saudara kembar" jawab Eve saat ditanyai. Tama hanya nyengir tidak membantah ataupun menyetujui. " Sudah pulanglah aku akan mengambil sepedahku"

" bukankah lebih mudah kalau kita berangkat bersama? aku bisa minta sarapan sebagai ongkosnya" tawar Tama.

" Ayolah..bersepeda bisa menjaga berat badanku. lagian jangan terus2 an menempel padaku. kamu tak akan dapat pacar karena mereka terlalu takut untuk bersaing denganku" Eve menolak dengan sedikit gurauan.

" cih..yang benar saja. Baiklah sampai jumpa" Tama melambai sambil berlalu pergi.

Eve guling2 dikasurnya sambil melakukan sesuatu dengan hpnya. Ia mengetikkan nama Julian di pencarian akun twitternya. namun tentu saja nama Julian didunia ini tidak hanya satu. Ia menscroll layar dengan tidak sabar. matanya tiba2 membulat saat yang dicarinya akhirnya ketemu. Akun twitter Julian.

"haruskah aku langsung memfollownya? ah tapi apa tidak memalukan. tapi kalo dipikir2 dia juga tidak akan memperhatikan fans2 nya kan. ah masa bodoh" Akhirnya dengan keyakinan penuh jari Eve memencet kata follow di akun Julian. setelah itu Eve hanya senyum2 sendiri sambil tetap menscroll beranda akun Julian melihat2 cuitannya. Namun sedetik kemudian senyumnya menghilang digantikan jeritan histeris saat melihat cuitan terbaru Julian yaitu sebuah foto jus dingin yang diberikan Eve tadi dengan sebuah caption " thank u 💖"

" OMG...OH MY GOODD. My Juss" teriak Eve histeris.

" Eve..apa yang kau lakukan? jangan teriak2 kau fikir ini hutan?" teriak ibunya dari ruang tengah. mendengar hal itu Eve sadar lalu membekap mulutnya dengan tangan.

Note :

Semoga ceritanya tidak terlalu membosankan ya..komen dong untuk episode selanjutnya. Penulis rada bingung takut alurnya kecepetan. Atau kalau ada pertanyaan tentang tokoh silahkan tanya...see u😊😊😘