webnovel

My Maid My Lover

作者: Hanjieun
都市
連載中 · 138.5K ビュー
  • 242 章
    コンテンツ
  • 5.0
    15 レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

Area 18+ follow ig penulis on : lamentira_hanjieun Mohon bijak dalam memilih bacaan. Banyak kata-kata umpatan dan adegan dewasa! Beware!! "Kau, Anya Smith. Sebagai pelayanku, maka kau tak boleh berdiri jauh-jauh dariku. Kau harus selalu di dekatku, karena aku tidak suka jika harus berteriak ketika mencarimu." "Aku tahu, aku ini memang seksi dan tampan, Nona Smith. Tapi kau tidak perlu memandangiku hingga seperti itu, awas hati-hati air liurmu menetes." Xavier Robertino Dmitry. Kehidupan Anya Smith seperti berada di ujung tanduk saat ia harus kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal dalam sekejap mata. Uang di dompetnya hanya tersisa beberapa dolar saja, jangankan untuk menyewa apartemen baru, untuk makan beberapa hari ke depan saja rasanya tak akan cukup. Diujung keputusasaan, ia akhirnya memilih untuk menginap di rumah Robert— ayah kandungnya yang pemabuk. Hanya itu pilihan terakhir yang ia miliki, karena sang nenek yang materialistis tak lagi mau menerima dirinya. Dalam perjalanan menuju East End, ia bertemu dengan pria manis bernama Noah. Meski tak sempat mengenal lebih jauh, namun Anya berharap bisa bertemu lagi dengannya. Sungguh malang, nasib sial kembali menimpa Anya. Sang ayah yang ia harapkan bisa membantu, ternyata malah menggunakan dia sebagai alat untuk melunasi hutang-hutangnya. Anya dibawa para penagih hutang dan dijual ke sebuah rumah bordir. Untung saja dia berhasil diselamatkan oleh seorang pria asing bernama Xavier. Pria tersebut ternyata adalah putra dari seorang konglomerat. Anya pun terpaksa bekerja sebagai pelayan di rumah Xavier, karena ayah dari Xavier— atas permintaan sang putra, telah menebus dirinya dari rumah pelacuran. Takdir ternyata membawa Anya pada sebuah permainan yang melibatkan dua calon pewaris perusahaan besar Dmitry Xeon Corporation, yaitu Xavier Robertino Dmitry dan Noah Axelles Dmitry. Sejak pertemuan pertamanya dengan Noah, Anya sadar ia menyukai sosok pria itu. Pembawaannya yang tenang dan dewasa membuat Anya nyaman. Pertemuan kembali dengan Noah di rumah itu, telah membuat Anya kembali bersemangat setelah sempat putus asa, karena merasa takkan mampu melunasi uang tebusan yang telah dibayarkan ayah dari Noah dan Xavier. Namun, sayangnya ia kini justru terjebak dengan sosok Xavier. Pria itu menjadikan dirinya pelayan pribadi, membuatnya tak bisa berkutik. Karena sebuah keadaan yang sangat mendesak, Anya akhirnya dipaksa oleh Xavier untuk menjalani pernikahan kontrak, demi memuluskan langkah Xavier untuk menjadi pemenang dalam perebutan posisi sebagai pewaris utama semua kekayaan keluarganya. Setelah pernikahan itu selesai, ia dijanjikan kebebasan dan masa depan cerah. Akhirnya Anya pun setuju, meski ia harus siap menanggung segala resiko. Mengingat sifat Xavier yang arogan, kasar, dan kekanakan.

Chapter 1Hari Nahas Anya

"Pergi dari sini! Aku tak sudi lagi memperkerjakanmu! Dasar kau tidak tahu diri!" pekik Janice, perempuan bertubuh gempal itu mendorong Anya dengan keras. Meminta gadis itu untuk keluar dari restoran cepat saji miliknya. Padahal di luar sedang hujan, dan gadis itu baru saja kembali dari tugas yang ia berikan.

"Tapi ini bukan salahku! Mereka yang membuat makanan itu jatuh dan,"

"Tutup mulutmu, Anya!"

"Mereka sudah memberitahuku tentang apa yang terjadi di sana, jadi kau tidak perlu mengelak lagi! Kaulah yang kurang berhati-hati dan kau sembrono! Kau membuatku rugi seratus dua puluh lima dolar, Anya! Apa kau mengerti itu!" lantang Janice.

"Anak lelaki mereka menyentuhku dengan tidak sopan, apa aku harus tetap memegang makanan itu dan membiarkan lelaki berengsek itu melecehkan ku?!" Anya sebenarnya tak ingin menceritakan hal ini kepada Janice atau siapapun, ia tak mau ada orang yang tahu kalau ia baru saja mengalami hal buruk.

"Oh, jadi kau pikir harga dirimu lebih mahal dari makanan yang kau antarkan tadi?" Benar saja Janice bukannya bersimpati kepadanya, tetapi wanita itu justru tersenyum mengejek dan ikut menginjak harga diri yang baru saja Anya coba pertahankan tadi.

Anya mendengus kesal, ia melepas apron yang masih melekat di tubuhnya.

"Baiklah aku akan keluar hari ini juga dari pekerjaan bodoh ini!" Anya melemparkan apron putih itu ke muka Janice, ia kemudian berbalik dan pergi dari sana.

"Keluar saja jika kau mau! Aku akan dengan senang hati mengeluarkanmu dari pekerjaan ini! Kau pikir, kau ini siapa? Masih ada ratusan bahkan ribuan gadis lain yang mau bekerja untukku! Keluar saja, kita lihat dalam beberapa hari kau pasti datang lagi dan memohon pekerjaan padaku, kecuali jika kau sudah siap menjadi gelandangan!" Janice tak berhenti berteriak dan mengutuk dirinya, akan tetapi Anya tak pedulikan lagi hal itu.

Kini ia berjalan susuri pedestarian. Jalanan sangat licin dan basah karena hujan telah mengguyur semenjak sore. Oleh sebab itu hari ini begitu banyak pelanggan yang memesan layanan antar atau delivery order. Anya sangat benci jika harus melakukan layanan antar. Karena Janice yang pelit tidak pernah memberinya gaji lebih untuk pekerjaan ini. Dan lagi, Janice yang pelit tidak mau menambah karyawan untuk membantu Anya menangani restoran cepat saji yang selalu banjir pengunjung itu.

Anya telah sampai di perempatan dekat flat tua yang ia sewa beberapa bulan terakhir ini. Dari kejauhan ia melihat tempat tinggalnya yang menyedihkan. Bangunan itu mungkin sebentar lagi akan diruntuhkan, dan digantikan dengan gedung pencakar langit seperti sebagian besar gedung di kota besar ini.

Ponsel yang berada di saku jaketnya berbunyi. Ia kemudian segera mengambil ponsel yang sengaja ia bungkus plastik karena hari ini hujan deras dan ia harus menembus hujan demi mengantarkan makanan untuk customer brengsek tadi.

Pikirannya yang sedari tadi melayang tak tentu arah, seketika panik saat melihat pesan yang ternyata dikirimkan oleh pemilik flat yang ia sewa. Rose, wanita tua yang baik, tapi akhir-akhir ini ia berubah menjadi sedikit galak karena dia seringkali telat membayar uang sewa.

Ia cukup maklum dengan sikap yang ditunjukkan Rose. Dia btuh uang untuk bertahan hidup. Lagipula Rose sudah sangat cukup baik dengan memberikannya keringanan yakni boleh telat membayar asal tidak lebih dari dua minggu.

Besok adalah tenggat waktu yang sudah ditentukan, jikalau esok ia tidak bisa membayar maka sudah dapat dipastikan Rose akan meminta dirinya angkat kaki dari sana.

Saat ia sampai di flat, Rose sudah berdiri di depan pintu. Wanita tua itu melihat sembari tersenyum, "apa kabar, Anya? Kau kelihatan lesu?" tanya Rose.

"Nyonya Wilson," Baru saja Anya ingin menjawab Rose langsung mengatakan hal yang sama sekali tak ingin ia dengar.

"Aku tahu kau tak punya uang untuk membayar kontrak, oleh sebab itu aku kemari karena ingin mengabarkan padamu, kalau aku sudah dapat penyewa yang baru. Maaf, paling lambat besok pagi kau harus sudah pergi dari sini," kata Rose sembari menatap mata Anya dengan iba.

"Sempurna!" batin Anya.

Ia tahu ini akan terjadi, ini nyata dan tak bisa ia hindari. Tak mungkin juga rasanya hidup dengan mengandalkan belas kasihan dari orang lain.

"Maafkan aku, Anya, tapi aku butuh uang untuk membeli insulin," imbuh Rose seraya menyentuh bahunya. Beberapa menit berlalu dengan Anya yang terpukul oleh kenyataan. Gadis itu bahkan tak sadar jika Rose sudah menyingkir sedari tadi meninggalkan dirinya sendirian di depan flat yang bahkan belum ia buka kunci pintunya.

"Mati kau Anya!" rutuknya dalam hati.

"Harus tidur dimana kau besok? Pedestarian?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia kemudian membuka kunci pintunya dan masuk ke dalam, langkah kakinya gontai dan lemas. Rasa lapar yang sejak sore tadi mendera, seketika hilang saat ia sadar tak satu sen pun tersisa di dalam dompetnya.

Anya menghamburkan diri ke atas sofa yang kulitnya telah mengelupas itu. Ia memandang langit-langit flatnya yang berwarna kecoklatan karena rembesan air hujan itu. Bau pengap sudah menjadi temannya beberapa bulan terakhir. Meski tempat ini bisa dikatakan tak nyaman, namun Anya cukup senang tinggal disini. Karena Rose yang baik dan sering memberi dirinya makanan.

Baru saja ia akan memejamkan mata, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Liz.

Sepupunya menelepon. Dengan segera ia mengangkat telepon itu.

"Halo, Liz, ada apa kau meneleponku malam-malam? Tak bisakah besok saja, karena aku sedang tak ingin diganggu,"

"Aku memang akan mengganggumu dasar cucu tak tahu diri, sudah berapa bulan kau tak mengirimiku uang? Apa kau mau membiarkanku mati kelaparan?! Gara-gara kau, aku harus menjual semua perhiasan untuk bertahan hidup? Apa kota besar telah membuatmu lupa denganku, nenek yang sudah membesarkanmu dengan susah payah ini?" Beatrice langsung menyerocos tak keruan kepada Anya.

"Nenek?" Anya terkejut setelah tahu siapa yang menelepon dirinya.

"Ya, baguslah, kau ingat siapa aku. Ku kira kau sudah lupa dengan nenekmu, sampai-sampai kau sudah tidak lagi mengirimkan uang kepadaku. Kau pakai apa saja uang gajimu? Jangan bilang kau menggunakannya untuk bersenang-senang, sedangkan aku disini setiap hari hanya makan roti gandum!"

"Nek, setiap bulan aku selalu menitipkan uang kepada bibi Magdalena, apakah dia tak memberikan uangnya kepadamu?!" tanya Anya.

"Kau jangan bicara omong kosong, Magdalena bilang kau sudah tidak pernah menitipkan uang lagi padanya," ujar sang nenek.

"Sekarang berikan teleponnya kepada bibi Magdalena, aku ingin bicara dengannya," pinta Anya.

"Kau jangan mengalihkan pembicaraan, Anya. Pokoknya besok kau harus mengirimkan uang padaku, aku sangat memerlukan uang untuk berobat. Kaki dan tanganku sakit sekali, dan aku harus pergi ke dokter secepatnya," kata Beatrice.

"Nek, semua uang hasil kerjaku sudah ku kirimkan padamu lewat Bibi Magdalena, aku sudah tidak memegang uang sepeserpun,"

"Kau jangan berbohong, Anya. Berhentilah berpura-pura, aku tahu kau ingin bersenang-senang sendirian. Atau kau memang ingin aku cepat mati saja?!"

"Jangan berkata seperti itu, Nek,"

Belum sempat Anya teruskan ucapannya, sang nenek sudah memutuskan panggilan secara sepihak. Ia kemudian memalingkan wajah ke arah jendela flat yang tirainya terbuka, membayangkan dirinya yang mulai esok tak lagi punya tempat tinggal, pekerjaan dan uang, harus hidup menggelandang dan tidur di bawah jembatan atau emperan toko.

あなたも好きかも

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · 都市
レビュー数が足りません
1016 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · 都市
レビュー数が足りません
501 Chs
目次
1
2 :Hidup baru : Cinta atau Obsesi?
3 :Apakah bahagia itu selamanya?
4 :The life of Chantal aka Alicia Houston

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援