webnovel

Chapter 37

Aku terbangun saat hari telah malam.

Ketika aku hendak turun dari tempat tidur, aku melihat seorang gadis serigala berdiri di samping tempat tidur ku.

Mungkinkah.. ini pelayan pribadi yang dibicarakan oleh Sebastian?

"Selamat malam, Master Karl" ucap gadis serigala.

Aku sedikit mengamati gadis serigala ini, ternyata waktu berjalan lebih cepat dari yang ku duga. Aku sedikit teringat saat gadis serigala ini masih anak-anak.

Dan.. sekarang dia telah menjadi sedikit lebih dewasa dari bentuk fisiknya.

Bagian di tubuhnya sedikit menggoda ku.

Kuh! Pubertas! Kenapa kau menghajar ku seperti ini sih!

Gadis serigala itu menggerakkan ekor dan telinganya. Dia sepertinya sangat senang walaupun hanya menunggu ku bangun tidur. Gadis serigala yang kotor dan lemah di masa lalu, kini tumbuh menjadi gadis menawan yang terlihat kuat.

"Selamat malam, berapa lama kau berdiri disini?" tanya ku.

"Setelah jam 1800."

"Jadi.. pelayanan ini akan memakan waktu berapa lama?"

"Perjanjian yang kami sepakati berlaku hingga 12 jam."

12 jam itu waktu yang lumayan lama.

"12 jam? Bukankah itu waktu yang cukup lama. Apa itu berlaku saat aku tertidur?"

Gadis serigala itu tidak menjawabnya namun ekornya bergerak begitu cepat, wajahnya mengeluarkan rona merah, dan telinganya bergerak turun.

Melihat reaksi ini, sepertinya.. kejadian kecil terjadi saat aku tidur.

Aku terkejut melihat tubuh ku yang berkeringat, baju yang ku kenakan sedikit basah dan bau keringat. Aku beranjak dari tempat tidur dan melepas pakaianku.

Ugh, aku harus mandi sekarang. Beruntungnya, kamar ini menyediakan kamar mandi kecil untuk membersihkan diri.

"Tolong cuci ini.." aku memberikan pakaian ku yang basah karena keringat. Gadis serigala itu menerimanya dengan tangan yang bergetar. Aku bisa mendengar suara nafasnya yang berat.

Tanpa sadar, tangan ku menyentuh telinganya dan mengelus rambutnya.

"HIYAAA!!" gadis serigala itu terkejut.

"M-Master Karl!!" gadis serigala itu menjadi salah tingkah dan wajahnya memancarkan rona merah yang begitu jelas.

Mungkinkah.. ini kejadian yang dibicarakan Sebastian?

Gadis-gadis serigala ini tampaknya memasuki fase kebutuhan biologis mereka untuk berkembang biak. Ini sedikit bermasalah.. tapi untuk menjamin kebutuhan mereka terpenuhi.. mereka perlu melampiaskannya, bukan?

Pemikiran yang menyesatkan muncul di dalam otak ku.

"Bagaimana jika kita mandi bersama?" aku sedikit menggodanya.

Mendengar ajakan ku ini, ekspresi wajah gadis serigala itu berubah menjadi ceria.

"Benarkah?!" dia tampak sangat bahagia.

Sepertinya.. godaan ku ini membuat gadis serigala ini sangat senang. Dia lalu mendorong tubuh ku ke kamar mandi. Sekilas.. aku melihat ekornya bergerak naik-turun dan wajahnya yang tersenyum.

Well, bisa dibilang.. pelayanan yang dia berikan sangat lengkap. Tubuh ku digosok hingga bersih hingga ke sela-sela yang paling kecil. Sesekali.. gadis serigala itu mengeluarkan air liur dan memberikan pelayanan tambahan yang sedikit berbahaya.

Kami selesai mandi bersama dengan tubuh yang sangat bersih dan harum.

Kejadian kecil sedikit terjadi di dalam dan aku tidak ingin membahasnya. Biarkan kejadian itu menjadi rahasia pribadi ku.

Aku segera menuju ke ruang makan malam, keluarga ku telah selesai menikmati makan malam dan saat ini sedang menikmati hidangan penutup.

"Oh, baru bangun tidur, Karl?" ucap Ayah ku.

"Selamat malam, Karl.. Hmm? Apa yang baru saja terjadi?" seperti biasa.. insting Ibu ku bergerak cepat jika mencari hal yang mencurigakan.

"Tidak ada, hanya tanggung jawab ku sebagai pemimpin koloni" balas ku.

"Hmm? Pemimpin koloni.. berarti.. Hmm.. keluarga ini akan semakin ramai!" ucapan Ibu ku ini sedikit membuat suasana makan malam menjadi hening.

"Aku sangat iri, Karl! Bagaimana caranya? Bahkan Ayah mu ini hanya punya satu!" ucapan Ayah ku yang terlalu jujur ini membuat sebuah piring menghantam wajahnya.

"Kau bicara apa?" dengan nada yang lembut tanpa ekspresi. Ibu ku sedikit menekan senyum wajahnya ke Ayah ku.

"Aku hanya bercanda, Sayang ku.."

Aku tidak peduli dengan pertengkaran kecil mereka, tetapi..

Mercedes dan Chiyuki menatap ku dengan tatapan yang menusuk.

Sebagian kecil di dalam tubuh ku mengatakan..

Aku dalam bahaya yang sangat besar!

[...]

Setelah makan malam, aku sedikit melakukan perjalanan kecil dengan menyusuri berbagai tempat di wilayah ku. Secara resmi, wilayah kami masih bagian dari Kerajaan Flora. Namun, pemberontakan kecil yang kami lakukan membuat wilayah ini keluar dari bagian kekuasaan Kerajaan Flora.

Di sela-sela pembangunan wilayah ini. Berbagai macam kejadian terjadi seperti perang kecil antara kami dengan Kerajaan Flora, mengurus monster yang tiba-tiba mengamuk, dan masalah kecil dengan mantan bangsawan Kerajaan Flora yang berlindung di wilayah kami.

Semua itu sangat merepotkan.

Tapi.. karena mereka sangat merepotkan. Kami berhasil membangun wilayah ini dengan keringat dan kerja keras yang sepadan dengan hasilnya.

Dahulu.. wilayah ini sangat gelap saat malam hari. Sebagian kecil dari mereka menikmati gelapnya malam tanpa penerangan. Namun, dengan pemerataan sumber teknologi listrik dan sihir. Malam yang gelap di ubah menjadi malam yang terang dan penuh kehangatan.

Dahulu.. sumber air bersih hanya ada satu yaitu dengan menggali sumber air bawah tanah. Tapi apa yang terjadi sekarang? Mereka bisa menikmati sumber air bersih tanpa repot-repot menggali sumber air tanah lagi dengan teknologi sihir yang menciptakan air. Tentu saja, ilmu pengetahuan berperan di dalamnya.

Dahulu.. makanan mereka hanyalah daging, garam, roti keras, dan sisa-sisa hutan yang aneh. Saat ini, makanan mereka sangat beragam dan terus meningkat. Di sepanjang jalan utama, rumah makan yang berdiri memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Well.. itu tidak lepas dari resep kuliner yang kami pelajari dari pengelana dan.. tekad kuat kami untuk memberanikan diri memakan daging monster yang misterius.

Dahulu.. teknologi mereka sangat kuno. Sekarang.. mata mereka telah terbiasa melihat drone-drone yang mengantarkan makanan, transportasi publik yang bergerak 24 jam tanpa henti, dan pabrik-pabrik yang bergerak secara otomatis. Well.. dengan kemajuan ini.. kerja keras kami untuk mendidik mereka tampaknya membuahkan hasil.

Dahulu.. tingkat buta huruf di wilayah ini sangat tinggi. Kenyataan pahit itu mendorong ku untuk mendidik mereka supaya tidak terlalu bodoh untuk mendapat informasi. Mendidik mereka dan memberikan mereka informasi dasar adalah kewajiban utama untuk kami. Jika mereka bisa membaca, mengatur mereka dengan sebuah aturan akan mudah dilakukan. Untung saja, rencana ini berjalan lancar. Beberapa orang bahkan membuat sebuah literatur baru untuk disebar luaskan seperti penelitian tentang monster, tutorial merawat senjata, keadaan geografis sebuah wilayah, dan pengetahuan lain yang sangat beragam.

Tentu saja, aku sangat senang dengan perkembangan seperti ini. Aku teringat dengan sebuah perkataan tentang "Anjing liar lebih diam daripada Anjing rumahan."

Anjing rumahan yang terkurung akan sering membuat suara dengan gerakan kecil, sedangkan Anjing liar akan mengamati, memahami situasi, dan membuat keputusan berdasarkan situasi.

Well.. inilah yang terjadi jika Kerajaan Flora melepas Anjing yang menjadi liar. Kebanggaan kecil ini akan terus mengalir di hati ku.

Wilayah kecil yang menjadi besar dengan ilmu pengetahuan dan sihir! Kebanggaan ini sangat besar, bukan?

Jika ada seseorang yang ingin menghancurkan kedamaian ini, aku akan memastikan dirinya akan hidup dalam keadaan yang dipenuhi ketakutan.

Untuk itu.. mari kita bersenang-senang untuk sementara waktu!

Dari kejauhan.. gedung Akademi masih memancarkan aktivitasnya.

Ini sudah malam tapi.. kenapa gedung Akademi masih dipenuhi pengunjung?

"Vivi, sepertinya.. kita akan melakukan kunjungan malam ke Akademi" ucap ku kepada Vivi.

Vivi adalah gadis serigala yang menjadi pelayan khusus untuk ku selama 12 jam.

"Ah! Mungkinkah Master Karl ingin mengunjungi kelas malam?" jawab Vivi.

Kelas malam? Aku pernah mendengar ini. Jika tidak salah.. kelas malam adalah kelas yang di isi oleh murid yang memiliki potensi untuk bergabung ke unit intelijen.

Sepertinya.. ini ide yang bagus. Aku ingin melihat dengan mata kepala ku sendiri.. akan seperti apa orang-orang ini.

Aku pun bergegas memasuki gedung Akademi.

Perhatian ku tertuju pada satu hal.

Yaitu.. memberi tugas kecil untuk mengujinya.

Tentu saja.. tugas kecil itu sangat sulit.

[...]