webnovel

Chapter 36

Sebuah berita yang mengerikan datang dari kerajaan tetangga.

Di pagi hari yang cerah ini, kerajaan tetangga kita di landa sebuah bencana dari mayat hidup. Mendengar isi berita ini, rasa kecurigaan ku tertuju pada satu sosok yang merepotkan.

Sosok yang ku maksud ini adalah Kakak dari Mercedes. Sepertinya.. kegagalan yang dialami oleh Kerajaan Flora membuatnya mencari kerajaan lain sebagai batu loncatan.

Musuh kali ini sangat merepotkan.

"Mercedes.." aku memanggil Mercedes yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya.

Semalam, aku melakukan perbincangan kecil dengan Sebastian. Perbincangan itu cukup penting untuk memenuhi ambisi Ibu ku. Bisa dibilang, kami sedikit terbawa suasana dan melakukan pembicaraan penting itu hingga pagi hari.

"Ngh? Selamat pagi, Masteeer.." Mercedes perlahan turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah ku.

Posisi ku saat ini berada di kursi sofa dan menikmati secangkir kopi. Rasa kantuk ku mulai menumpuk dan ingin rasanya aku tidur di atas kasur. Namun, karena Chiyuki dan Mercedes menempati kasur ku dengan pakaian yang sedikit berbahaya. Aku mengurungkan niat ku untuk tidur dan menunggu mereka beraktivitas.

Mercedes duduk di pangkuan ku, walaupun tubuhnya terlihat kecil tapi umurnya jauh lebih tua dari ku. Kebiasaan seperti ini sering kami lakukan, jadi.. aku tidak merasa aneh untuk melakukannya setiap hari.

"Lihat ini.." aku menyerahkan ponsel ku mengenai serangan mayat hidup.

Mercedes yang masih mengantuk pun mengusap matanya. Wajah dan rambutnya yang berantakan terlihat seperti "Putri Tidur". Tangan ku sedikit iseng memainkan rambut acak nya.

"Eng? Masteeer?" Mercedes terlihat mengantuk. Dia seperti anak kecil yang dipaksa bangun pagi dan menahan rasa kantuknya.

Telinga Mercedes berkedut, sepertinya.. dia sangat menikmati belaian ku.

Aku mendengar suara lain, kali ini.. Chiyuki terbangun.

"Hng?? Mercedes?" Chiyuki merapihkan rambutnya yang berantakan dan beranjak turun dari tempat tidur.

Mata kami bertemu, "Onii-sama.. tidak adil jika hanya Mercedes yang mendapatkannya!"

Chiyuki lalu bergegas ke arah ku, ia memeluk erat tubuh ku dan menempatkan kepalanya ke dada ku.

Di pagi hari ini, aku harus membelai dua gadis dengan pakaian yang berbahaya secara bersamaan!

Insting laki-laki ku bergerak aktif kali ini!

"Hng! Onii-sama? Apa ini?" Chiyuki yang merasakan perubahan di tubuh ku pun meresponnya.

"Chiyuki.. jangan sentuh itu" aku sedikit memperingatkan Chiyuki dengan nada lembut.

"Hmm? Apa ini? Ooo.. Niii.. Sa... Ma..?" Chiyuki sedikit menggoda ku.

Sejak kapan dia menjadi iblis penggoda seperti ini?

Lalu.. mata ku tanpa sadar menyadari perubahan di tubuh Chiyuki.

Mata berwarna merah menyala, gigi taring yang keluar di sela-sela bibirnya, sayap kecil yang keluar dari badannya, ekor mungil yang keluar, dan tanduk imut yang menghiasi kepalanya.

Apa ini?!

Kenapa Chiyuki tiba-tiba berubah seperti ini?

"Anu.. Chiyuki?" aku sedikit bertanya-tanya tentang ini.

Aku sedang tidak berhalusinasi kan?

Memang benar sih.. rasa lelah membuat mu berhalusinasi..

Tapi, ini sudah lewat batas kayaknya.

"Tanduk apa ini?" tanpa sadar aku mengucapkan kalimat itu dan menyentuhnya.

"Hnggg!! Nyaaaa!! Onii-sama.. pelan-pelan.." Chiyuki mengerang dengan nada yang sedikit menggoda ku.

Tunggu sebentar!

I-Ini tanduk asli?!

Ah! Tidak-tidak! Ini pasti hanya halusinasi ku saja.

"Tanduk yang indah, Chiyuki" aku tanpa sadar memuji halusinasi ku sendiri.

Apa sih! Kok aku jadi memuji Chiyuki?

"Hnnnggg!! Em.. Onii-sama.. daripada tanduk.. kenapa tidak mengelus ekor ku?"

E-Ekor??

Apa maksudnya?

"Sebenarnya.. sudah lama aku ingin melakukan ini, Onii-sama."

"Sesekali.. aku ingin menunjukkan diri ku yang sebenarnya kepada Onii-sama."

Oke!

Untuk itulah anak-anak! Jika kalian mengantuk, maka tidur!

Dan jangan begadang!

Entah kenapa halusinasi ku ini sedikit aneh, tapi..

Ini terasa nyata.

Tanpa sadar, aku pun terlelap masuk ke dalam alam mimpi.

Yang ku ingat saat itu hanya ada satu.

Chiyuki mencium bibir ku dan mengigit sedikit leher ku.

[...]

Nama ku Chiyuki de Flora, anak terakhir dari keluarga Duke Flora. Walaupun kami sudah keluar dari kebangsawanan Kerajaan Flora, kami tetap memakai nama ini sebagai pengingat.

Saat aku bangun tidur, tanpa sengaja aku melihat Onii-sama dan Mercedes duduk sangat dekat.

Di pagi hari ini, detak jantung ku dipenuhi rasa cemburu yang begitu kuat.

Apakah itu salah? Jika seorang adik mencintai kakaknya?

Tapi, mencintai keluarga sendiri lebih baik daripada salah mencintai seseorang.

Sebenarnya, ada rahasia besar yang ku sembunyikan saat ini. Aku ingin menceritakan ini ke Onii-sama, tapi.. apakah dia akan menerima ku apa adanya setelah pengakuan ini?

Aku berjalan ke arah Onii-sama, matanya terlihat mengantuk seperti tidak tidur satu malam. Aku duduk sembari memeluk dirinya dan menghirup aroma tubuhnya.

Seketika itu juga, respon tubuh Onii-sama bergerak. Aku tahu apa yang ia rasakan, jadi.. aku sedikit menggodanya.

Hingga.. sebuah pujian yang mengejutkan keluar dari mulut Onii-sama.

"Tanduk yang indah, Chiyuki."

Tanpa sadar, ketika aku menggoda Onii-sama, rahasia kecil ku terbongkar.

Onii-sama mengetahui diri ku yang memiliki tanduk, sayap, ekor, dan taring kecil.

Ya, bisa di bilang. Aku bukanlah manusia.

Penampilan ku ini menyimpan sebuah rahasia besar.

Aku, Chiyuki de Flora adalah Ratu Iblis masa depan yang melompati ruang dan waktu untuk kembali ke masa lalu.

Bisa dibilang, saat itu aku adalah gadis yang sangat bodoh.

Membunuh keluarga ku sendiri? Aku melakukannya tanpa rasa bersalah. Namun, setelah aku mengetahui jika laki-laki yang ku cinta hanya memanfaatkan ku. Aku tenggelam ke dalam jurang penuh penyesalan.

Orang yang ku cinta saat itu adalah calon pahlawan.

Saat itu, sebuah ramalan mengatakan.. seorang pahlawan telah terlahir ke dunia ini. Kabar mengejutkan ini membuat orang tua ku sedikit sibuk mencari pahlawan dan meninggalkan semua pekerjaannya ke Onii-sama.

Onii-sama saat itu hanyalah kakak yang tidak berarti bagi ku, jadi.. saat membunuhnya.. aku tidak merasa kehilangan. Onii-sama saat itu hampir kabur, namun aku berhasil mengejarnya.

Dengan kebodohan ku saat itu, membunuh keluarga ku ternyata berpengaruh pada orang yang ku cinta. Tanpa penerus keluarga dan bangsawan yang mendukung ku. Duke Flora hilang dalam sistem kebangsawanan Kerajaan Flora.

Bagaimana dengan nasib ku?

Awalnya, kami berlatih keras untuk membunuh Raja Iblis yang tiba-tiba menyerang. Sosok pahlawan ini dengan gagah berani mengalahkan pasukan Iblis yang dikirim untuk memusnahkan umat manusia, melihat sosoknya ini.. aku semakin jatuh cinta padanya.

Hingga.. sebuah lembaran baru terbuka lebar di depan ku.

Setelah Raja Iblis berhasil di kalahkan, dia menikahi Putri Kerajaan dan mencampakkan ku. Sebuah tuduhan mengenai pemberontakan dilontarkan kepada ku, tanpa kekuatan bangsawan.. aku tidak bisa membela diri dan di asing kan ke penjara.

Pahlawan itu berjanji akan kembali menemui ku.

Namun, setelah 20 tahun berlalu. Aku mendengar kabar mengenai anak pahlawan itu menjadi Saintess.

Omong kosong yang kutunggu selama 20 tahun membuat ku kesal, maka dari itu.. aku sedikit mengamuk dan membunuh semua rakyat Kerajaan Flora.

Apakah aku merasa bersalah? Tentu saja tidak. Yang ku pikirkan saat itu hanyalah kepuasan dari penantian yang terlupakan.

Hingga aku membunuh Pahlawan dan anaknya. Karena kejadian itu, seluruh kerajaan tetangga memburu kepala ku. Jadi.. kenapa aku tidak sekalian membersihkan mereka?

Aku benar-benar melakukannya.. hingga tubuh ku berubah menjadi Iblis secara alami. Kehadiran ku ini membuat ras Iblis yang tersisa merasa terancam, mereka merasa jika kehadiran ku adalah sumber ancaman yang tidak murni dan merusak tatanan alam.

Tanpa sadar, aku membunuh semua Iblis yang mengincar ku dan tubuh ku berevolusi menjadi Ratu Iblis.

Umur yang panjang dan kehampaan yang kurasa membuat ku teringat akan keluarga ku. Dengan kekuatan ini, aku kembali ke masa lalu.. jauh sebelum aku mengenal cinta dan sosok itu.

Aku ingin melihat sebuah dunia, dimana Ayah tidak mati di tangan ku atau Ibu yang mati sembari mengelus rambut ku.

Atau Onii-sama.. yang berhasil mengembangkan wilayah Duke Flora.

Hingga tibalah saat ini..

Onii-sama masih hidup dan mengembangkan wilayah ini tanpa batas.

Serta orang tua kami yang sepertinya akan menambah keluarga baru..

Kehidupan kali ini, aku sangat berterimakasih kepada jiwa-jiwa yang ku bunuh.

[...]