Asya menerima helm dari Tio lali mulai menaiki motor besar lelaki itu. Sementara itu, hadiah yang Asya terima sudah terlebih dahulu ia masukkan ke dalam tas.
"Pegangan yang kuat. Aku akan mengebut kali ini," titah Tio sembari menarik pedal gas. Tanpa mengatakan apapun, gadis itu hanya menurut. Ia memegang kedua pundak Tio.
Motor Tio mulai melaju dengan cepat, membelah jalanan tol dengan kecepatan sedikit di atas rata-rata. Asya merasakan angin menerpa wajahnya. Meskipun memakai helm, terpaan anginnya masih terasa menusuk di sekujur tubuh. Hari ini, ia memang berencana menemui Athas, yang sakit akibat insiden malam itu, saat Sean datang mengamuk dan menghajar Athas. Athas tak tau apapun, namun ia menjadi korban yang dirugikan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください