webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · 若者
レビュー数が足りません
56 Chs

Bab 19

Hari ulang tahun Lea tiba, Bu rena tampak sibuk di sebuah gedung yang tampak sederhana dan di decorasi dengan indah. Makanan dan minuman sudah di pesan semua sudah siap Bu rena tampak bahagia di sana.

       Sore itu sebelum pulang kerja Lea memberi informasi dimana pesta ulang tahun nya akan di adakan, semua kariawan di harap datang.

Pukul sembilan banyak tamu undangan datang dengan kado yang sudah di siapkan.

Lea yang sudah di sana tampak menawan dengan Dress berwarna merah maroon kesukaan nya dengan mahkota kecil di kepala nya. Para tamu undangan tampak bahagia dengan makanan dan minuman di sana.

"Baiklah kawan-kawan semua mari kita mulai acara hari ini" Criss sebagai host memulai acara malam itu.

Saat acara pemotongan kue tiba-tiba Bi datang dengan tampilan nya yang memukau berdiri di sebelah kanan Lea sedangkan Fio berada di sebelah kiri Lea, Lea sempat tertegun bagaimana tidak kedua laki-laki itu mengambil posisi bersebelahan.

     Saat hendak memberikan kue Lea lebih memilih menyuapkan potongan pertama pada Bi dan Lea mendapat kecupan manis di keningnya. Beberapa orang sedikit terkejut dengan hal itu termasuk Lea yang takut melukai hati Fio.

    Saat hendak melihat ke arah Fio, dia sudah tidak di sana lagi, tapi acara harus tetap berjalan, Lea berusaha menyembunyikan perasan bersalah nya. Setelah acara inti selesai mereka makan dan minum sambil menikmati beberapa acara games yang sudah di siapkan.

Lea yang masih bigung mencari Fio tiba-tiba mendapat sebuat pesan teks.

From : Fio sebastian

Lea ada hal yang ingin ku sampaikan, datanglah ke parkiran ada ruangan kecil di sana.

     Pesan dari Fio itu sontak membuat Lea merasa takut apakah dia tau, apakan dia marah Lea melangkah dengan perasaan takut di dada nya.

Saat tiba di sana Fio sudah duduk di kursi kecil yang ada di sana sedangkan Lea tetap berdiri.

"Kenapa kamu di sini Fio, kita bisa ngobrol di sana kan" Lea memberi penjelasan.

"Suara music di sana terlalu kuat aku tidak bisa mendengar suara mu" jelas Fio.

"Ohh baiklah apa yang ingin kamu bicarakan ?" Lea bertanya kepada Fio yang masih duduk.

"Apakah aku sudah ada hati mu? Atau sekarang semakin jauh?" Fio bertanya.

     

      Pertanyaan Fio itu membuat Lea terdiam dan nenunduk dia tidak tau jawaban apa yang harus di berikan kepada Fio.

"Lea jawab aku" Fio mengangkat kepala Lea yang tertunduk.

"Fio aku.. " seketika Lea terdiam tidak melanjutkan ucapannya.

"Lea apa kau ada di hati mu? Kamu hanya perlu menjawab ia atau tidak" Fio tampak kesal dan mulai memukul tembok di sana.

"Maafin aku Fio, aku udah jahat selama ini aku memberi kesempatan tapi tidak pernah bisa memberi hati ku" Lea melihat Fio yang tampak kecawa itu.

"Kenapa Lea kenapa satu tahun lebih aku berada di sisi mu tiga bulan kita pacaran kenapa aku masih belum bisa, apa yang tidak ku punya dan Bimo punya??" Fio berteriak marah.

"Kamu sudah tau? " Lea terkejut saat mendengar nama Bimo di sebut oleh nya.

"Ia dia sudah cerita semua, dia mencium bibir mu tidur di tempat tidur mu sedangkan aku?" mata Fio tampak berkaca-kaca menahan tangis yang sudah di ujung mata.

"Maafkan aku Fio aku tidak bisa memberi hati ku, Bi adalah cinta pertama ku sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan nya mengingat aku dan Bi sudah bersama sejak kecil" Lea mencoba menjelaskan hal tersebut pada Fio.

"Lalu apa arti ku selama ini Lea?" Fio bertanya.

"Aku menganggap mu sebagai teman dan sahabat ku" Lea menjawab dengan penuh rasa takut, dia tak mau Fio semakin terluka.

"Teman!! hahaa" Fio tertawa mendengar ucapan Lea itu.

"Fio maaf aku tidak bisa terus bohong dan terus melanjutkan hubungan ini" setelah berkata begitu Lea melangkah hendak meninggalkan ruangangan sempit dan juga sesak itu.

"Lea tunggu" Fio menarik Lea kembali kemudian berusaha mencium Lea, Fio terus memaksa namum Lea menggerak kan kepala nya sambil menangis.

"Fio apa-apan kamu !!" Lea berteriak dan menampar Fio membuat nya tersadar akan hal buruk yang sudah di lakukannya.

       Fio yang merasa menyesal mengusap wajah Lea, gadis yang di kenal nya begitu tegar akhirnya menangis di hadapan nya.

Fio memeluk Lea yang masih menangis dan meminta maaf sekali lagi.

"Kamu harus bahagia Lea, jangan pernah menangis lagi, aku akan mendoakan mu dan Bimo"

    Setelah berkata begitu Fio melepaskan pelukan nya, Fio melangkah kemudian memegang handphone nya seperti mengetik beberapa kata kemudian hilang di kegelapan malam.

Lea yang masih mersa sedih  mencoba membersihkan wajahnya yang penuh air mata, sesaat kemudian Bi datang menjemputnya.

"Lea acara selanjutnya akan di mulai, ayokk kamu ngapain sendirian di sini " Bi menggenggam tangan Lea membawa nya masuk ke dalam acara.

"Bi aku " Lea mencoba memberi tahu apa yang terjadi.

"Aku sudah tau semua Lea, Fio sudah cerita semua"

"Bi pasti dia terluka".

"Itu sudah jadi pilihannya Lea".

"Pilihan apa Bi?" Lea bertanya pada Bi yang tampak misterius.

"Aku akan jelaskan semua, kamu tenangkan pikiran dulu" Bi pergi meninggalkan Leaa yang masih bigung dengan kata-kata nya.

       Sesaat kemudian music di putar lagu romantis seketika berkumandang di ruangan itu lampu di matikan hanya sedikit cahaya yang terlihat, saat lagu itu selesai di putar lampu menyala dan saat itu Lea sudah berdiri sendiri para tamu undangan membentuk lingkaran dengan Bi berdiri di depan nya dengan sebuah kotak kecil.

"Teman kecil ku, aku sudah lelah menunggu hari ini, aku juga tidak mau menjadi teman kecil mu saja, aku ingin kita lebih dekat dan mempunyai bayi bayi kecil, seperti hal nya kita kecil dulu.

"Will you marry me Lea???"

" Yes.." Lea manangis saat Bi memasangkan cincin di jari manis nya.

Semua undangan berteriak histeris..kiss kiss kiss,

Teriakan itu di ikuti Bi yang mencium gadis nya itu.

Malam itu nampak indah, walau awal nya Lea bersedih akhirnya dia bisa tersenyum saat Bi melamarnya.

       Setelah seminggu berlalu akhir nya Lea bertemu kembali dengan Bu septi walaupun tidak bisa bertemu dengan pak cipto karna tidak bisa datang untuk membicarakan soal pernikahan Lea dan Bimo. Keluarga sudah menentukan tanggal pernikahan kedua nya, akhir nya mereka memutuskan membuat acara sederhana di sebuah gedung pernikahan.

**

      Sedangkan Fio di lain tempat nampak menikmati kesendiriannya setelah di putuskan nya untuk beristirahat selama sebulan dari kegiatan foto nya.

           Hari bahagia itu pun tiba. Gereja Katolik St.ignatius menjadi tempat suci dimana dua orang yang saling mencintai itu mengikat janji sehidup semati.

       Resepsi pernikhan di hadiri banyak orang termasuk kariawan Lea, walaupun tampak sederhana namum tidak menghilangkan kesan bahagia kedua mempelai dan para keluarga.

         Tampak ayah Lea berdiri di sudut gedung memandang batapa manis nya gadis nya itu dengan balutan gaun putih dan di temani seorang lelaki yang tampan. Seketika air matanya terjatuh, mengingat betapa kecewanya putri nya itu atas kesalahan yang di buat nya walaupun begitu ayah Lea yang sudah mengumpulkan keberanian menghampiri gadis itu dan memeluknya dengan penuh cinta, meminta maaf atas kesalahan nya.

Kariawan Lea memberi selamat atas pernikaha dan memberi kado besar untuk nya.

"Selamat menempuh hidup baru buk boss".

"Makasih Criss, cepat nyusul ya" lea tersenyum me arah Criss.

"Slamat Lea, sebenarnya aku belum bisa iklas soal Bimo" Dea cemberut melihat Lea menggandeng Bimo.

"Hahaha  mau bagaimana lagi, sekarang dia suami ku" Lea tertawa di ikuti Dea.

"Slamatt slamatt" Sea menyalami Bi dan Lea bergantian.

Beberapa waktu mereka tertawa bersama membahas bermacam-macam hal.

       Suasana bahagia itu berlangsung hingga sore hari setelah nya Bi dan Lea melanjutkan penerbangan ke sebuah Hotel resort di kepulauan Bintan.

       Lea dan Bi tiba di Bintan sudah malam, setelah reservasi mereka menuju kamar yang sudah di Set up untuk Honeymoon.

Saat memasuki kamar Lea tekejut dengan decorasi yang sangat indah, kelopak bunga mawar di susun rapi membentuk nama nya dan Bi, setelah membersihkan diri Lea memesan beberapa makan malam karna mereka sudah sangat lapar.

"Bi sini kita makan dulu" Lea memanggil Bi yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Ia ia " kemudian berlari menuju Lea yang sudah tampak mencicipi menu andalan Hotel itu.

"Enak kan?" Lea bertanya.

"Mmm lumayan" Bi menjawab singkat

Saat sedang asik melahap makanan, Bi mengatakan sesuatu pada Lea.

"Lea sebenarnya aku dan Fio selalu berkirim pesan satu sama lain, aku meminta tolong untuk selalu memberi tahu kabar mu,caku selalu bertanya apakah kamu baik-baik saja, sampai suatu hari Fio berkata akan merebut hati mu dan aku jelas melarangnya tapi dia tetap teguh dengan ucapannya dan mencoba mengambil hati mu".

"Lalu?" Lea bertanya lagi.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi aku tau perasaan mu dan berkata pada nya jika sampai aku kembali lagi dan hati Lea masih untuk ku, maka pergilah dan mengalah " jelas Bi pada Lea.

"Itulah yang membuat nya pergi?".

"Ia itu kesalahan nya sendiri yang membuat hati nya terluka, sudah jelas Lea adalah milik ku kenapa dia mencoba merampas" Bi tertawa dengan ucapannya itu.

"Tapi tetap saja aku merasa bersalah pada nya".

"Itulah tujuan kita tidak pernah tau kemana kita akan pergi dan kemana kita akan kembali"

"Biar lah Fio mencari tujuan nya karna Bi sudah kembali ke tujuan nya" Lea tersenyum.

"Ia tujuan ku adalah kamu" Bi tersenyum ke arah gadis yang sudah menjadi istri nya itu.

         Makan malam itu terasa sangat hangat, Lea tampak bahagia dengan Bi mereka tertawa dan bercanda.

Bercerita tentang masa kecil yang bahagia.

Saat malam semakin larut, Bi memeluk tubuh Lea yang tidur di sebelahnya kemudian Lea membalas pelukan itu, Bi yang memandangi bibir merah Lea dan segera mengecupnya dengan penuh kelembutan malam itu begitu hangat.

Begitulah awal kisah cinta baru Lea dan Bi di mulai.

Awal bahagia dan selalu ingin bahagia.

Jika kau harus pergi dengan hati ku, maka pulanglah dengan itu,

Karna ketika kau menerima itu maka aku bersungguh-sungguh.

Awal yang indah.