webnovel

My Destiny

Lea gadis yang manis dan sedikit tomboy, memulai karirnya di bidang fashion walaupun hati nya sangat ingin bidang otomotif, itulah awal dimana dia bertemu Fio yang akhirnya jatuh hati pada lea. Sedangkan lea mencintai Bimo sahabat masa kecilnya. Bagaimana kisah cinta yang rumit itu berakhir apakah bahagia atau duka??

Santi_Kristia_s · 若者
レビュー数が足りません
56 Chs

Bab 11

Hari launching gedung LNstyle tiba, sejak pagi semua tampak sibuk memepersiapkan segala sesuatu yang di butuh kan untuk acara di malam hari. Fio dan Cris tampak naik turun memeriksa kembali setiap sudut ruangan yang sudah di decorasi sesuai dengan arahan lea.

    Siang hari Lea baru datang dengan taxi, karan sebelum nya dia meninggalakan motor nya ketika Fio membawanya ke rumah sakit.

Lea tampak menaiki liff menuju lantai sepuluh dan langsung duduk memeriksa file yang sudah selesai di kerjakan Sea tempo hari.

     Setelah di rasa cukup memeriksa file lea menuruni tangga menuju setiap lantai memeriksa apakah pekerjaan kariawannya sudah maximal atau belum.

"Bagaimana semua sudah selesai??" Lea bertanya kepada Fio yang tampak memesang decorasi.

"Sudah selesai,hanya saja tadi decorasi ini terlepas" fio menjawab lea yang kemudia berkeliling ruangan lalu berjalan menuju lantai bawah.

      Semua sudah di periksa lea ada beberapa hal yang di perbaiki, kemudian lea memeberi arahan kepada para kariawannya untuk datang lebih awal dari pada tamu undangan dan memberi saran agar menggunakan pakaian yang formal karna akan ada tamu-tamu penting dan juga beberapa model terkenal.

Selesai memberi sedikit arahan lea bergegas pulang untuk beristirahat sebentar sebelum berangkat malam nya ke acara lauching.

"Mi kenapa papi susah banget di telepon? Lea seolah kesal menuju bu rena yang sedang duduk di sofa.

"Mungkin papi sibuk sayang".

"Dua puluh empat jam itu lama mi harus nya papi bisa nyisihin waktu nya sepuluh menit untuk nanya apa kita baik-baik aja".

"Besok mami coba telepon ya" bu rena coba menenangkan gadis nya itu.

"Mami ikutkan ke acara nanti malam?".

"Ikut sayang mami udah beli baju yang cantik untuk acara gadis mami"

"Hehe makasih mi" lea meletakan kepala nya di pangkuan bu rena sesekali bergumam pelan kemudian terlelap, efek kantuk dari obat yang di komsumai nya membuat tubuhnya gampang lelah dan tertidur.

     Lea terbangun dari tidur nya, di lihat nya sekeliling tidak terlihat oleh nya bu rena yang tadi mengelus elus kepala nya.

    Kemudian di arahkan nya pandangan ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam sore, lea bergegas menuju kamar mya dan melihat baju yang akan di gunakan nya.

     Pilihannya jatuh pada celana panjang berwarna hitam longgar dengan dalaman putih di balut blazer merah maroon.

Setelah mandi dan setikit memoles wajah manis nya, lea berpamitan kepada bu rena karna akan memeriksa beberapa hal.

Sepanjang perjalanan lea berpikir keras akan ayah nya yang sudah tidak ada kabar selama dua minggu. Apa hal yang membuat ayahnya begitu sibuk sehingga tidak bisa datang atau mengucapkan selamat atas lauching gedung baru nya itu.

"Parkiran gedung itu tampak sepi belum banyak mobil atau motor yang terparkir di sana.

Saat melangkah menuju gedung yang sudah di renovasi itu, lea mendengar seseorang memanggil nama nya.

"Lea tunggu" cris memanggil nya.

"Hei   " lea berhenti dan memandang ke arah cris yang tampak semakin mempesona dengan balutan jas berwarna hitam.

"Sudah siap untuk lauching nya?"

"Kita harus siap sudah kerja mati-matian sampe sakit,gak mungking launching harus di undur".

"Hahaha " cris tertawa mengikuti langkah lea  menuju LNstyle

      Beberapa cheff tampak sibuk memasak menu yang akan di buat secara prasmanan setiap orang bebas mengambil menu favorit nya.

Beberapa orang tampak menghampiri lea dan cris yang berdiri di pintu masuk gedung itu.

"Wahh kamu cantik sekali malam ini dea" cris tampak panggling melihat dea yang mengenakan dress merah muda nya.

"Kamu juga makin cakep" dea memuji cris yang tampak malu.

"Malam ini akan jadi lauching juga jadi malam pencarian pasangan" lea melirik cris dan dea bergantian kemudian tersenyum.

"Kamu bisa aja" dea tersipu malu karna ucapan lea.

"Fio sebelah sini" cris memanggil fio yang tampak baru datang.

"Haii " fio menyapa dari jauh, fio tampak elegan dengan jas biru laut nya rambut nya yang indah di buat bergaya menambah pesona nya.

      Satu persatu para tamu mulai berdatangan, mereka bisa duduk atau berdiri karna sudah di sediakan meja untuk yang duduk atau meja bagi mereka yang ingin berdiri,menu makanan pun sudah lengkap beberapa tamu nampak mencicipi makanan dan juga minuman yang sudah di sedikan di sana.

      Bu rena tampak sedang berkumpul dengan beberapa teman nya yang juga di undang,bu septi juga ada di sana.

Sesat kemudian sebuah tangan melingkar di pinggang lea yang ramping, dia kemudian melihat siapa yang melingkarkan tangan itu.

"Bi kamu apaan sih, ngagetin aja" lea memandang  teman kecil nya itu dengan pandangan kagum, bi yang menggunakan jas merah maroon celana yang sedikit gantung dan sepatu hitam, sangat sempurna beberapa saat lea terdiam memandang nya.

"Ayok" bi memberikan lengan nya kepada lea.

"Kita mulai sekarang? " lea menyambut lengan bi.

"Sudah waktunya kan"

"Ayo " lea melangkah bersama bi menuju pita yang sudah di siapkan

      

        Host acara memberi sambutan kepada tamu dan  mengarahkan para tamu untu melihat pemotongan pita.

Semua tampak gembira sambil bertepuk tangan.

Setelah menghitung lea akhir nya memotong pita itu di saksikan semua para tamu undangan,yang berarti gedung itu sudah siap beroperasi.

Semua tampak bahagia beberapa orang memberi selamat kepada lea.

       Pesta itu meriah para tamu undangan dari kalangan model pun tampak bahagia mengambil beberapa foto bersama.

Lea yang mengambil minuman tampak mengamati sekitar sesekali tersenyum kepada para undangan.

Mata nya tertuju pada dea dan bi yang saling tertawa satu sama lain,ada nyeri di dada nya yang tak dapat di gambarkan.

"Lea kamu minum banyak banget,kamu belum sehat betul" fio berusaha memengang lea yang sudah sedikit mabuk.

"Haaa ia kepala ku sudah mulai pusing, kalian tolong atur sisa nya ya aku pulang istirahat duluan" lea hendak melangkah.

"Aku antar " fio memegang lengan lea yang hampir jatuh".

"Gak usah, aku bawa mobil sendiri" lea mencoba menolak.

"Lea  kamu mabuk kalau kamu kenapa-kenala di jalan tante yang bakalan sedih" fio menjelaskan.

1

"Aku bisa pulang bareng mami" lea melihat sekeliling mencari bu rena yang sudah tidak terlihat di gedung itu.

"Tante udah pulang lea, tadi tante pesan ke aku untuk antar kamu kalau kenapa-kenapa" fio menjelaskan kepada lea.

"yaudah ayok" lea mulai melangkah kan kaki nya.

"Lu mau kemana??" bi mencoba menghentikan langkah fio dan lea.

"Aku antar lea pulang dulu dia sedikit mabuk" fio memberi penjelesan pada bi.

"Sini biar aku yang bawa" bi menarik tubuh lea  ke pelukan nya.

"Awass aku bisa sendiri" lea mencoba mendorong bi tapi kalah kuat dan hampir terjatuh.

"Leaa kamu  kenapa sih, sini aku  antar" bi menarik lea kembali, fio yang melihat hanya diam karna tau bi bertetangga dengan lea.

      Lea hanya diam saat tubuh nya di papah bi ke dalam mobil nya, sesampainya di dalam mobil lea mencoba membuang muka nya ke jalanan dan mencoba menutup mata nya. Rasa nyeri itu masih ada dan dia tidak mengerti tentang itu.

"Kamu kenapa lea?" bi bertanya pelan.

"Kepala ku  pusing" lea menjawab singkat.

"Kenapa kamu  marah waktu aku bantu ? Aku nolongin kamu lea, salah aku dimana?.

"Kamu gak salah, aku  yang salah".

"Kenapa kamu lebih percaya fio yang jelas-jelas udah ngejahatin kamu".

"Ohh dea udah ngasih tau semua" lea sinis.

"Ia dia cerita masalah waktu itu dan kamu gak pernah cerita ke aku masalah sama laki-laki itu".

"Sekarang kan kamu udah tau, kalau mau tau apa-apa kamu bisa tanya dea" lea semakin sinis.

"Kamu kenapa sih lea??" bi menghentikan mobil sambil memandangi lea yang masih menutup mata nya

"Aku mabuk!! Kamu mau jalan atau aku naik taxi" lea mulai marah pada bi yang tampak bingung ada apa dengan teman kecil nya itu

Bi kembali menjalankan mobil nya, seketika suasana hening di dalam mobil.

"Aku di sini aja kamu gak usah antar ke dalam" lea berkata saat bi mulai membuka pintu mobil nya.

"Lea   kamu kenapa?" bi tampak putus asa dan menutup kembali pintu mobil yang baru di buka nya.

"Makasih udah ngater " lea melangkah pelan ke arah bel di gerbang menekan beberapa kali sampai di buka oleh si mamang.

      Bi yang bingung membunyikan klakson mobilnya lalu melaju ke arah rumah nya.

Lea menuju kamarnya membaringkan tubuh nya yang lelah dan sedikit pusing.

Malam yang membahagiakan bagi beberapa orang dan membingungkan bagi Bi dan lea.