Masih berada di ruang tengah bangunan tua.
D. Krack menatap dua orang yang baru saja keluar dari lorong yang mereka hadapi, yang satu lagi si gadis dengan raut wajah menahan sebal dan yang satu lagi si laki-laki yang menampilkan wajah bingung serta penyesalan.
Apapun yang mereka hadapi dan dirinya tidak tahu, itu bukanlah suatu masalah besar baginya.
"Bagaimana? Ada luka?" tanya D. Krack pada mereka berdua yang sepertinya enggan bertukar suara satu sama lain.
Erica menatap D. Krack lalu menggelengkan kepalanya merasa jika pertanyaan laki-laki tersebut tidaklah benar. "Tidak ada, terimakasih sudah bertanya." ucapnya dengan nada bicara yang di tekan seperti sedang menyindir keras laki-laki lain yang masih belum mengerti dengan keadaan di atmosfer ini. Ayolah, Sean pun tidak paham dan dirinya saja berbicara pada angin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください