Baiklah ini part yang kalian tunggu-tunggu
//
Sean menangkap kaki Erica yang hendak menendang perutnya dengan gerakan yang cepat. "Kamu terlalu lemah, akui saja." Ucapnya dengan nada meremehkan.
Erica memutar bola matanya lalu menghentakkan kakinya dengan kencang membuat Sean melepaskannnya. "Jangan terlalu banyak menyombongkan diri."
Ia berjalan menuju sofa, lalu segera meneguk jus lemonnya yang terlihat sangat menyegarkan. Dan benar saja ketika jus tersebut menyapa tenggorokannya, rasa dahaga yang tadi ia rasakan langsung musnah begitu saja. "Kamu hanya beruntung, kalau tidak, aku sudah ingin menembak kepalamu".
Sean terkekeh kecil mendengar ucapan Erica. Gadis itu meminta dirinya untuk melatih kemampuan bertarung yang dimilikinya.
"Kalau kalah, akui saja."
Erica menaikkan sebelah alisnya. "Memangnya aku membela diri?" Ucapnya dengan nada sinis. Memang benar bukan jika dirinya tidak membela apapun?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください