Erica menatap datar wajah Sean yang kini dengan tidak sopannya sedang menatap dirinya secara intens. Ia berdecak kesal, lalu mendorong tubuh laki-laki itu supaya segera menjauh dari dirinya.
"Kenapa sih?" Tanyanya dengan nada kesal. Pasalnya, semenjak ia bermain ponsel dan membuka sosial media, laki-laki itu langsung mendekati dirinya dan mencuri pandang ke arah ponselnya.
Sean mengangkat bahunya, seakan-akan hal itu bukanlah masalah bagi dirinya. "Tidak, hanya penasaran saja." Ucapnya sambil menampilkan senyum konyol andalannya. Lihat, laki-laki pembunuh yang aneh itu bahkan bertindak bodoh saat di dekat Erica.
Mendengar jawaban aneh Sean, Erica memutar bola matanya lalu menatap laki-laki itu dengan jengkel. "Lebih baik kamu melakukan hal yang bermanfaat, Sean." Ucapnya.
"Bagiku, kamu sangat bermanfaat." Ucap Sean sambil menaik turunkan kedua alisnya bermaksud untuk menggoda gadis itu.
"Hm."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください