Duduk di halte bus adalah hal yang sangat menyebalkan. Selain terik matahari mulai menyengat permukaan kulit wanita yang tengah membawa tentengan, ia mengusap peluhnya. Tadi, katanya sang Tuan akan menjemput dirinya tepat di depan pusat perbelanjaan yang memang berjarak beberapa langsung saja dari halte.
Tapi entah kenapa, sosok itu belum muncul juga membuat dirinya harus menepi. Bisa-bisa kopi yang berada di dalam botol ini sudah tidak panas, ah berdoa saja supaya suhunya tetap dan kalau berkurang pun tidak berkurang drastis.
"Huh kalau seperti ini lebih baik aku memesan taksi saja."
Felia menyatukan kantung belanjaannya, satu dengan yang lainnya pada genggaman di tangan kiri. Ia langsung saja merogoh tas selempang-nya, lalu mendapatkan sebuah benda pipih dari dalam sana. Ia berniat untuk memesan taksi online, namun sebuah notifikasi dari layar ponselnya itu pun membuat ia membelalakkan kedua bola matanya.
@leonardo luis following you back
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください