Di dalam kamar, Larry berusaha menenangkan emosi Samanta yang tidak stabil. Perkataan laki-laki itu membawa kembali kepingan ingatan Samanta tentang masa lalu.
"Aku bukan anak haram kan, Larry? kenapa semua orang selalu menyebutkan itu? kenapa semua orang merendahkanku? apa aku nggak layak untuk bahagia? baru saja aku menikmati kebersamaan dengan keluarga, tapi apa yang terjadi? mereka menghinaku lagi, Larry."
Larry langsung memeluk Samanta. Larry memang mengalami perjalanan hidup yang sulit namun dia tidak pernah dirundung sebagai anak haram. Setidaknya sejak bayi Larry masih merasakan kasih sayang orangtua.
"Aku nggak bisa memahami sepenuhnya apa yang kamu rasakan tapi aku selalu ada di sisi kamu. Kita akan hadapi ini sama-sama."
Samanta mengeratkan pelukan. Dia sangat membutuhkan dukungan dari suaminya. "Terima kasih, Larry. Kamu adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepadaku. Tanpa kamu aku nggak tahu bagaimana caranya menjalani ini semua."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください