webnovel

Tim Utama

Seusai latihan kemarin berakhir, Takao menggunakan waktu kosongnya untuk berlatih lagi. Bisa dibilang itu adalah kebiasaannya.

Karena Sekolahnya berada di dekat Pantai yang tidak ada pengunjung, jadi Takao berlatih di tempat itu.

Selama di masa masa SMKnya ini, Takao akan tinggal sendirian di Kontrakannya yang berjarak 200 meter dari sekolah.

Menu latihan Takao di pantai adalah lari 5 kilo meter dan melakukan Shooting 3 points sebanyak banyaknya.

Meskipun dirinya memiliki bakat menurut orang lain, Takao tidak pernah melewatkan hari tanpa latihan.

Hal itulah yang membuat dirinya memiliki Stamina yang sangat banyak apalagi dibantu dengan dirinya yang Gendut ketika SD.

Saat ini, Takao sedang beristirahat dengan memakan Kebab yang ia buat di Rumah.

"Hei, kau berasal dari Klub Basket bukan?" tanya seseorang

Takao yang dari tadi sedang asik memakan kebabnya langsung sedikit terkejut dengan kata kata orang itu.

Selain itu, suara orang itu terdengar seperti suara seorang Perempuan.

Benar saja, ketika Takao menoleh kearah suara tadi, ia melihat seorang Perempuan yang sangat cantik menurutnya.

"Ya, aku dari Klub Basket. Apa ada masalah?" tanya Takao

"Tidak kok. Perkenalkan, namaku Hinata Ai. Aku mengetahui segala hal tentangmu loh, Takao Himura"

"Begitu ya, aku juga tidak peduli jika latar belakangku dibongkar. Jadi, ada apa menemuiku?"

"Tidak ada alasan khusus, aku hanya ingin menyapamu saja"

"Jadi, seberapa banyak yang kau ketahui?" tanya Takao

"Ketika SD, kau dipanggil 'Gendut' oleh teman temanmu karena fisikmu seperti itu. Sejak SMP, kau mulai bermain Basket dan dua kali memenangkan Kejuaraan Nasional dengan rekan setimmu"

"Aku memujimu karena mengetahui hal itu"

Ketika Takao mengatakan hal itu, Ai langsung duduk di bangku yang ada di hadapan Takao.

Selain itu, ia juga menatap Takao dengan tatapan yang tajam serta mata yang berbintang bintang.

Mengetahui kalau dirinya tidak enak jika ada yang melihatinya seperti itu, Takao langsung membuka pembicaraannya.

"Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Takao

"Aku menyukaimu! Itu saja"

Kali ini Takao sedikit terkejut.

Sejak dirinya SMP kelas 2, banyak cewek yang mendekat kepadanya dan mengatakan hal itu kepada Takao.

Karena ini pertama kalinya ia mendapatkan ungkapan seperti itu, Takao menjadi sedikit terkejut.

"Maaf, aku menolak ungkapanmu"

"Heh! Apa aku boleh mengetahui alasannya?" tanya Ai

"Aku tidak ingin memiliki pacar. Selain itu, kita bisa menjadi Teman Dekat kok tanpa harus menjadi Pacar"

"Memangnya kenapa?"

"Jika aku memiliki pacar, maka aku hanya akan jalan bersama satu orang saja. Tapi, jika aku memiliki teman, aku bisa jalan bersama banyak orang"

"Begitu ya, kalau begitu sampai bertemu nanti di sesi Latihan"

Ketika Ai baru saja berkata seperti itu, ia langsung bangkit dari duduknya dan mulai berjalan keluar kelasnya Takao.

Disisi lain, Takao hanya mempercepat makannya saja karena waktu istirahat sudah habis dan akan memulai pelajaran lagi.

Kali ini pelajaran tentang Dunia Model atau atau seorang Selebriti.

Meskipun memiliki bakat menggambar yang bagus, Takao lebih memilih menjadi seorang Selebriti atau model dibandingkan dengan Designer atau Arsitektur.

Tanpa alasan yang jelas, tiba tiba Guru langsung mengatakan hal yang membuat para murid menjadi lemas dan tidak percaya diri.

"Sesuai kata Ibu di pertemuan terakhir. Dalam kurun waktu 3 bulan, kalian harus masuk ke dalam majalah harian di Kota kita"

Meskipun murid yang lain menjadi tidak percaya diri, Takao hanya bersikap biasa saja dan memasang wajah datar.

Bisa dibilang ini adalah langkah kedua yang harus ia pilih untuk menjadi orang terkenal.

"Jangan bersedih. Sekolah kita bekerja sama dengan beberapa perusahaan model atau Design. Bagi yang ingin menjadi seorang Selebriti, silahkan angkat tangan kalian"

Karena Guru sudah berkata seperti itu, Takao langsung mengangkat tangan kanannya.

Secara mengejutkan, suatu hal yang tidak di inginkan malah terjadi. Dari 20 murid di kelas, hanya Takao saja yang mengangkat tangannya.

Mengetahui kalau ada satu siswa saja yang angkat tangan, Sang Guru pun melihat orang tersebut.

Setelah sekitar 1 menit, tidak ada murid selain Takao yang setuju untuk menjadi seorang selebriti atau orang terkenal.

"Takao, ibu ada pertanyaan kepadamu. Lewat jalur mana kamu ingin menjadi Selebriti?" tanya Guru

"Saya ingin lewat Olahraga Basket karena saya mencintainya" jawab Takao

"Berikan alasan kenapa dirimu ingin menjadi Orang Terkenal!"

Setelah Guru mengatakan hal itu, Takao langsung melihat ke atas yang tidak ada apa apa.

Bagi seorang pelajar, melihat ke atas saat memikirkan sesuatu itu adalah hal yang wajib mereka lakukan. Dengan hal itu, mereka akan mendapatkan ide tersendiri.

"Alasan saya sangat sederhana yaitu ingin mendapatkan banyak penggemar saja"

"Besok datanglah ke Kantor dengan membawa Buku tulis dan bulpen! Di kantor nanti Ibu akan memberitahukan apa yang harus kamu lakukan"

"Baik, saya akan melakukannya"

Seusai sekolah, Takao langsung mengganti pakaiannya dengan memakai Jersey pemain Basket kesukaannya.

Pemain Basket Favorit Takao adalah Kobe Bryant tanpa alasan yang khusus.

Sesampainya di lapangan, semua anggota Klub Basket langsung melakukan latihan seperti biasanya.

Tak lama kemudian, Pelatih mengumpulkan mereka semua dan menyuruhnya untuk duduk di tempat mereka.

"Hari ini, Coach akan memberitahu kepada kalian siapa saja yang akan pergi ke Surabaya untuk Kejuaraan Nasional. Pemain yang Coach panggil silahkan maju ke depan!"

"BAIK"

Kejuaraan Nasional ketiga tahun ini akan dilaksanakan di Surabaya.

Di Indonesia, ada 5 kali Kejuaraan Nasional yang diselenggarakan di Pulau Jawa.

Kejuaraan Nasional Pertama dilaksanakan pada bulan Februari, kedua di bulan April, ketiga dibulan Juli, Keempat dibulan Oktober, dan terakhir Kejuaraan Nasional kelima di bulan Desember.

Di Kejuaraan Nasional Ketiga ini, hanya diperbolehkan membawa satu pemain kelas satu. Sedangkan di Kejuaraan Kedua, yang bermain hanyalah Pemain Kelas 1-2 karena kelas 3 harus fokus ujian.

Pada Kejuaraan Nasional Ketiga kali ini, SMKN 42 berhasil menjadi wakil Provinsi Bali.

"Eric, David, Hide, Amos, Linde, Kimura, Kara, Haru, Robin, dan Takao, kalian bersepuluh akan pergi ke Surabaya untuk Kejuaraan Nasional Ketiga tahun ini. Pemain kelas satu kali ini adalah Takao!"

Sesaat setelah namanya terpanggil, Takao langsung ikut Kakak Kelasnya untuk berdiri di samping Pelatih.

Tak lama kemudian, Kapten Eric langsung memberikan Jersey Klub Basket SMKN 42 kepada semua Pemain Baru.

Hanya untuk Tim Utama dan Tim Kedua, di belakang punggung mereka terdapat Nama mereka sendiri serta Nomor punggung.

Nomor punggung yang dipakai oleh Takao adalah #10 yang menandakan kalau dirinya adalah Pemain Kelas 1.

Disisi lain, Kapten Eric memakai Nomor Punggung #1 karena seorang Kapten harus memakai nomor tersebut.

"Kita akan berangkat ke Surabaya hari Sabtu besok bersama dengan Tim Basket Wanita. Coach meminta kepada pemain lain untuk tidak iri karena tidak Coach pilih. Silahkan buktikan kalau kalian bisa menembus Tim Utama!"

"BAIK!"

Dalam 3 tahun terakhir ini, Sekolah SMKN 42 menjadi dikenal oleh beberapa orang karena adanya Eric, Linde, dan Amos yang ketika SMP mereka memenangkan Kejuaraan Nasional sebanyak 3 kali berturut turut.

Setiap harinya, di SMKN 42 akan ada pelajaran Ekstrakurikuler yang dijalankan. Hal itu dikarenakan sekolah tempat dimana Takao bersekolah unggul dalam Olahraganya.

Olahraga yang mendapatkan banyak perhatian SMKN 42 kali ini adalah Basket dan juga Sepak Bolanya karena sering masuk Kejuaraan Nasional sebagai wakil Bali.

"Coach, apa aku boleh bertanya?" tanya Takao

Di sela sela latihannya, Takao menghampiri Coach Andre untuk membicarakan sesuatu.

"Apakah anda sudah mengetahui latar belakang saya sebelumnya?"

"Tidak, aku tidak mengetahuinya. Di Sekolah ini, seberapa banyak gelar yang kau dapatkan ketika SMP, itu tidak ada gunanya"

"Begitu ya, ternyata perjuanganku SMP dulu tidak ada gunanya"

"Jangan merendahkan diri seperti itu, Si Kilat Takao" ucap Coach Andre

Mendengar julukannya dikatakan oleh Coach Andre, Takao menjadi sedikit tersenyum.

Untuk pertama kalinya sejak SMK, Takao dipanggil dengan julukan yang ia dapatkan ketika SMP.

Julukan itu sangat pantas kepada Takao karena ketika ia serius, lawan yang ia hadapi selalu saja terkena Ankle Break.

Hal itu dikarenakan kemampuan Driblenya yang sangat cepat dan juga tingkat akurasi tembakan Three Pointnya.