webnovel

Juan Datang

            "Duuh, Claraaa. Bukain gih, males banget gue bangunnya," kata Maria menyuruh Clara untuk membukakan pintu. Tamu yang datang hari ini sangat tidak kenal waktu, padahal keduanya sedang menonton drama korea di bagian yang sedang seru-serunya. Tidak ada satu dari dua gadis itu yang rela meninggalkan adegan seru tersebut karena sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi Clara yang memfokuskan penglihatannya untuk karya gadis itu selanjutnya.

            "Iiih, apaan sih? Hari ini tuh gue gak janjian sama siapa pun buat ketemu. Jadi itu tuh bukan tamu gue, jadi lo aja yang buka, kan teman lo suka tiba-tiba datang. Itu yang ngetuk temen lo kali," kata Clara malas. Ia menyuruh sahabatnya untuk membukakan pintu rumah. Teman-teman Maria suka datang tiba-tiba tanpa di undang dan mengajak gadis itu pergi, kali ini Clara menebaknya seperti itu dan tentu saja hal tersebut menjadi alasannya agar Maria lah yang membukakan pintu rumah.

            Maria menghelas napas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan menahan emosinya. Dasar Clara, ada aja alasannya. Lagian siapa sih yang pagi-pagi datang ke rumah orang tanpa diundang? Lagian gue juga kan gak janjian sama siapa-siapa, batin Maria kesal dalam hati. Memang sering sekali teman-teman kerjanya datang dan mengajaknya pergi secara mendadak, tapi kali ini dirinya sudah bilang di grup untuk tidak ikut pergi kali ini. Mereka pasti tidak akan datang.

            Gadis itu bangkit dari tempat duduk kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu. Dengan tidak ikhlas Maria membukakan pintu untuk tamu tak diundang yang mengganggu aktivitasnya maratgon Drama Korea.

            Melihat siapa yang datang, Maria menjerit kencang. Aaaaaaaak!!!

            Clara yang mendengar Maria teriak segera menghampiri gadis itu. Ia takut hal buruk terjadi.

            "Maria, lo kenapa teriak? Siapa yang datang? Orang jahat ya???" seru gadis itu pada Maria di luar.

            "B—bu ... bukan! Gue teriak bukan karena ada orang jahat, tapi karena ada oppa-oppa koreaaa!" seru Maria menunjuk laki-laki di hadapannya.

            Clara melihat siapa yang datang, gadis itu melebarkan kedua matanya ketika melihat Juan yang ada di depan rumahnya. Pak Juaaan! Ngapain dia di sini? Ucap Clara dalam hati, gadis itu sangat terkejut dengan kedatangan juan di rumahnya secara tiba-tiba.

            "Pak Juan ngapain di sini?" tanya Clara pada laki-laki itu, Maria semakin terkejut melihat Clara mengenali pria tampan yang ada di hadapan mereka, gadis itu sering sekali mendengar sahabatnya ini menyebutkan nama 'Juan' diceritanya namun dirinya belum tahu bagaimana sosok orang tersebut, dan sekarang adalah saat di mana Maria melihat wajah Juan, laki-laki yang dibenci oleh Clara dalam ceritanya. Ternyata laki-laki itu memiliki wajah yang sebelas duabelas dengan orang korea.

            "Whaaat, jadi Bapak ini Pak Juan?" tanya gadis itu menunjuk laki-laki di hadapannya.

            Juan menjawabnya dengan anggukan pertanda dirinya memang benar bernama Juan.

            "Ya ampun ganteng bangeeet!" seru Maria jatuh cinta pada paras laki-laki tersebut.

            "Mariaaa, udah ah jangan malu-maluin gue!" kesal Clara menarik sahabatnya untuk masuk ke dalam rumah sebelum mengatakan hal yang lebih jauh lagi.

            "Clara, jadi cowok nyebelin yang selama ini lo ceritain itu dia? Gilaaa, kenapa lo gak bilang dia seganteng itu?" heboh Maria membuat Clara panik dan sesekali menoleh ke luar untuk melihat apakah Juan mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya?

            "Ssst ... jangan kenceng-kenceng ngomongnya Mariaaa, nanti kalau Pak Juan denger gimana? Malu tahu," kata Clara takut laki-laki yang berdiri di luar rumahnya itu mendengar. Ia akan merasa malu karena memiliki sahabat yang tidak bisa mengontrol diri ketika bertemu dengan cogan. Dirinya menyesal karena telah menceritakna semuanya kepada Maria.

            "Claraaa, lo gila ya. Cowok secakep dia lo bilag nyebelin? Dia tuh cowok yang sebelas duabelas sam Songkang tauuu ...." Maria memang sedang ter-songkang-songkang, melihat pria gagah dengan rupa yang tidak jauh dari aktor korea membuat gadis itu berganti menjadi ter-Juan-Juan. Clara yang melihat sahabatnya seperti itu pun hanya bisa menepuk jidatnya. Kenapa dia jadi tergila-gila cowok itu siiih?! Kesal Clara dalam hati.

            Tidak ingin membuat Juan terlalu lama menunggu membuat keduanya kembali menemui Juan. Laki-laki itu duduk di bangku yang ada di teras, penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh dua gadis tersebut namun tidak ada yang bisa ia lakukan.

            "Pak Juan, maaf membuat Pak Juan menunggu," ucap Maria menemui Juan kembali.

            "Saya Maria, sahabat Clara yang tinggal di rumah sewa ini," lanjutnya memperkenalkan diri.

            Keduanya berjabat tangan, Clara yang melihat hal itu pun langsung memasang wajah tidak suka.      

            Gadis itu tidak suka bukan karena Juan berjabatan dengan Maria, namun ia tidak suka dengan Juan yang datang ke rumahnya tiba-tiba begini.

            Gadis itu sangat tidak senang karena laki-laki tersebut datang dan merusak harinya yang ia khususkan untuk menonton drama korea dengan Maria. Sekarang, mungkin mood Maria sudah tidak ingin menonton dram itu lagi karena pemerannya sudah ada di depan mata.

            "Ada perlu apa Pak Juan kemari?" tanya Maria basa basi, gadis itu seperti sudah mengenal Juan sejak lama. Tidak ada gugup-gugupnya berbicara. Clara melipat kedua tangannya di depan dada, wajahnya masih bete karena hari indahnya dihancurkan dengan kedatangan laki-laki yang tidak ia sukai itu.

****