Tentu saja karena Ocha. Gadis itu terlalu lama mengganti rok mininya dengan celana paniang sesuai keinginan A. Mereka berdua memang tak habis pikir dengan yang namanya kaum betina. Disuruh untuk cepat, malah berlama-lama. Saat didiemin, malah didiemin balik. Bukannya minta maaf karena salah, malah ikut-ikutan marah. Sepertinya kaum betina memang diciptakan terlalu ribet, hingga sampai tingkah laku mereka juga ikutan ribet.
"Yang sabar ...."
A mengangguk dengan tatapan datar ke depan. "Untung sayang."
"Aku udah siap!" seru Jie yang tiba-tiba muncul dengan senyum di bibirnya.
Seketika saja A dan Gilang menoleh ke belakang. A memperhatikan Jie dari atas sampai ke bawah. Dia manggut-manggut. Inilah yang ia inginkan. Semua aurat gadis itu tertutup, karena ia tak mau jika miliknya harus dilihat oleh oranglain.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください