Aaah... sensasi ini, lagi-lagi aku terlalu memaksakan otot-ototku.
Untuk mengurus tiga anjing ini saja, aku harus mengerahkan chi yang besar dan mendorongkannya dalam katanaku untuk mengiris daging dan tulang lebar anjing-anjing itu, yang bahkan lebih keras dari tembok batu benteng si daimyo raja iblis itu.
Rrrrrggghh!!! RARRRGH!!
Beberapa ekor anjing semakin dekat padanya. Namun yang bisa ia lakukan, hanya bergumam dalam pikirannya....
Tangannya mencoba sekali lagi menggenggam katananya, dan matanya berusaha memfokuskan padangannya pada titik potong yang dapat ia gunakan pada beberapa anjing raksasa yang sedang menerjang kearahnya.
Namun, energi yang sudah terkuras habis di tubuh Watanabe, tak mengijinkannya untuk bergerak sedikit pun. Yang bisa ia lakukan hanyalah terdiam berdiri dan mendengar berbagai suara di sekitarnya. Dan salah satu suara yang ia dengar adalah suara jerit memohon, yang terdengar di kejauhan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください