"Dia sudah tidur?" Shayna tersentak saat melihat Sagara berdiri di ambang pintu. Dilihatnya pria itu yang tampak tersenyum cerah, seperti baru saja mendapat harta karun. Tentu itu sangat bertolak belakang dengan ekspresi yang seharusnya Sagara pasang mengingat dia baru saja bertengkar dengan putranya.
"Hm. Baru saja. Dari semalam dia belum tidur. Kamu tahu apa yang dia lakukan semalam suntuk?" Ucap Shayna.
Sagara menggeleng, mulai masuk ke dalam kamar yang di dominasi warna merah. Sepertinya, putranya sangat menyukai warna itu.
"Dia merengek meminta dibelikan jet pribadi." Kata Shayna.
"Dia merasa iri pada temannya yang mendapat hadiah ulang tahun jet pribadi..." Lanjutnya.
Sagara kini duduk di samping Shayna. Tangannya mengusap lembut wajah putranya, kemudian beralih ke wajah Shayna.
"Ra? Apa kamu mau membantu aku?" Tanya Sagara.
"Tentu saja. Apa?" Balas Shayna
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください