SMA 17...
Sekolah yang setiap harinya tidak pernah sepi...
4 Siswa baru berdiri di depan gerbang sekolah...
Virgo, Ruby, Silva dan Silvi...
"Kak... Tujuan lu tetep kan?" Tanya Silvi pada Ruby, Ruby menjawab jika tujuannya masih tetap sama. Yaitu menjadi top 1 di SMA 17.
"Gede juga mimpi lo." Jawab Virgo sembari tersenyum, Ruby kemudian bertanya pada Virgo apakah dirinya (virgo) akan ikut dengan Ruby, menantang anak kelas 3.
Hari kedua di SMA 17, namun 3 saudari itu telah menetapkan tekad untuk menantang siswa senior kelas 3.
Virgo kemudian menjawab... "Gua ikut, tapi nanti jangan lupa kalo lu sama gua belum selesai soal kemaren." Ruby tersenyum mendengar ucapan Virgo.
"Gua ladenin lu kapan pun dan dimana pun." Jawab Ruby. Mereka berempat pun memasuki gerbang sekolah, beberapa saat kemudian... Mereka memasuki area kelas 3.
Para siswa kelas 3 kaget ketika melihat 3 saudari itu memasuki area kelas 3, beberapa siswa senior bahkan menghina 3 saudari tersebut.
Mereka berempat kemudian di kelilingi para siswa kelas 3, Ruby pun berkata... "Rame juga kakak kelas, nih kita dateng cuma pengen ngalahin lu pada kok." Ucap Ruby sembari tersenyum.
Salah satu siswa kelas 3 berkata pada Ruby untuk jangan sombong hanya karena dirinya (ruby) adalah seorang wanita, karena para siswa kelas 3 tidak pandang bulu jika melihat lawan.
"Pas banget dong, berarti lu pada siap berantem kan?" Tanya Ruby, para siswa kelas 3 pun menyoraki Ruby dan kedua adiknya. Seketika Virgo menendang siswa yang merendahkan Ruby, hingga terhempas jauh.
"Banyak ngoceh lu, bisa berantem gak?" Ucap Virgo. Seketika itu pula para siswa kelas 3 maju untuk menghabisi Virgo, namun Ruby dan kedua saudarinya langsung memberikan perlawanan.
4 orang... Melawan para siswa kelas 3.
"Ricuh parah!!! Silva ayo lebih mengamuk lagi!!!" Ucap Silvi. Tanpa aba-aba Silva langsung menerjang ke para siswa kelas 3 dengan tangan kosong, satu persatu Silva berhasil membuat para siswa kelas 3 berjatuhan.
Seolah semut hitam yang keluar dari sarangnya, para siswa satu persatu mulai berdatangan melawan mereka berempat. Bahkan beberapa yang sudah terjatuh pun kembali bangkit, para siswa kelas 3 memberikan perlawanan penuh kepada 4 orang tersebut.
Salah seorang siswa kelas 3 datang membawa pemukul dan menyerang Silvi, Silvi seketika terdiam... Silva yang melihatnya seketika itu pula mengamuk, berlari kearah siswa kelas 3 yang membawa pemukul.
Silva melompat, memegang kepalanya dan kemudian membantingnya ke lantai. Silva merebut pemukulnya dan langsung menyerang para siswa kelas 3 yang lain yang mencoba menghampiri Silvi, Silvi tertawa dan kembali menyerang para siswa kelas 3.
Terlihat darah mengalir di wajahnya dari kepalanya, Melihat Silvi yang terluka... Ruby dan Silva pun semakin brutal menyerang para siswa kelas 3.
Silva dan Ruby mencoba untuk tetap dekat dengan Silvi agar Silvi tak mengalami kembali kejadian tadi, saat Ruby melihat kearah Virgo... Ternyata Virgo melesat maju dan mengalahkan banyak siswa kelas 3.
Tak ingin kalah dari Virgo, Ruby kemudian menyuruh Silva untuk tetap dekat dengan Silvi. Silva mengiyakannya dan Ruby pun maju menyusul Virgo, sembari mengalahkan para siswa kelas 3 yang berdatangan.
Silva semakin mengamuk saat menyerang para siswa kelas 3, adrenalin Silvi meningkat yang membuatnya semakin brutal menyerang para siswa kelas 3.
Silva dan silvi tak segan untuk membenturkan atau membanting kepala mereka ke tembok dan lantai, Beberapa siswa yang melihat kebrutalan saudari kembar itu kemudian lari terbirit-birit.
"Segini doang anak kelas 3? Gua sendirian juga menang!!" Ucap Virgo. Para siswa kelas 3 pun mulai panas oleh pancingan Virgo, yang membuat mereka semakin ingin menghabisi Virgo.
"WOYY!! Gua belum kena pukul loh, sini maju." Ucap Ruby, akhirnya para siswa kelas 3 pun terpecah belah menjadi 2. Sebagian melawan Virgo dan sebagian melawan Ruby, namun saat mereka mulai maju... Silva datang membawa pemukul dan menjatuhkan beberapa dari siswa kelas 3 hanya dengan beberapa menendang salah satu dari mereka.
Siswa kelas 3 yang di tendang Silva terlempar dan menambrak para siswa kelas 3 lainnya, "Gua bunuh lu pada!!" Ucap Silva. Tak lama... Silvi datang dengan menyeret salah seorang siswa kelas 3 sembari tersenyum dengan wajah yang berlumuran darah.
"Hahahahaha.... Kelas 3 sudah jatuh.... Kelas tiga sudah... JATUH!!" Ucap Silvi dan kemudian melempar siswa kelas 3 yang diseret olehnya, Silvi kemudian berlari kearah siswa 3 dan menendang nya dengan lututnya.
Ruby dan Virgo pun semakin bersemangat melibat Silva dan Silvi yang semakin membabi-buta menyerang para siswa kelas 3, hingga siswa kelas 3 hanya tersisa beberapa orang... Mereka berempat berjalan kearah siswa kelas 3 yang tersisa.
Tiba-tiba.... Seseorang datang dengan membawa beberapa orang di belakangnya.
Noval, pemimpin kubu timur.
Siswa kelas 3.
"Wih, kayaknya hampir semua anak kelas udah KO. Keren juga kalian." Ucap Noval sembari bertepuk tangan, terlihat 4 orang dibelakang Noval dan mereka adalah petinggi di kubu timur.
"Dateng juga bos nya." Ucap Ruby. Noval kemudian bertanya pada Ruby tentang sekolah SMP nya, Ruby menjawab jika tidak ingin basa basi dan ingin segera mengalahkan Noval dan rekannya.
"Sabar, nanti juga dapet kok jatah buat lawan gue." Jawab Noval, Noval kemudian mengajak Ruby, Virgo dan 2 saudari kembar untuk menunu atap sekolah.
Terlihat mereka berempat terengah-engah kelelahan setelah melawan para siswa kelas 3, mereka berempat pun menyetujui ajakan Noval untuk pergi ke atap.
Sesampainya disana... Ternyata para ketua kubu telah berkumpul membahas Sesuatu, beberapa dari mereka kaget karena melihat murid perempuan yang bersekolah di SMA 17.
Noval kemudian menyuruh bawahannya untuk mengambil perlengkapan medis untuk mengobati luka Silvi, Bawahannya pun langsung bergegas pergi.
Noval kemudian menyuruh Ruby dkk untuk duduk di kursi yang disediakan, sembari menunggu bawahannya sampai dengan perlengkapan medis.
"Woy! Nih kita dateng buat ngalahin lu pada, tapi kenapa kalian santai-santai?" Tanya Ruby, Novak menjawab bahwa Ruby bisa melakukannya di lain hari atau bahkan Ruby juga diperbolehkan merebut kursi the Trinity.
"Tapi sebelum lu gantiin posisi kami, kami masih punya kegiatan sama sekolah lain. Jadi bisa dibilang kami masih gak ada waktu buat ladenin kalian." Jawab Noval. Beberapa saat kemudian bawahan Noval datang dan menyerahkan perlengkapan medis pada Silva untuk mengobati Silvi, Silvi pun meminta tolong agar Silva mengobati lukanya.
Noval kembali berkata... "Kalian kalo masih tetep kayak bocah, kalian gak bakal bisa lawan kami atau jatuhin posisi kami." Ucapnya, Virgo kemudian bertanya apakah mereka sedang membahas SMA 5... Noval pun mengiyakannya.
"Pantesan gua tadi berangkat liat ada gerombolan anak SMA 5 yang ngintip di samping sekolah, ternyata kalian mau war sama SMA 5 ya." Ucap Virgo. Noval pun menawarkan mereka berempat untuk ikut war melawan SMA, Silva spontan menolaknya.
TOO BE CONTINUED.