Sinopsis:
Aku akan selalu disisimu..."
Aon terbangun ketika melihat hari sudah semakin terang. Ia melihat dirinya yang begitu lemah disana.
Tidak dapat bergerak, penyakit sialan...!!
Aon menatap sendu pada pria tampan yang tertidur pulas di samping nya. Ia nampak menemaninya sepanjang har ini.
Wajahnya semakin rusak, haha dia jadi sedikit tidak mesum lagi...."
"Haha...hiks"
Tawa ini terlalu berat untuk Aon. Aon hanya berusaha bahagia didepan shion. Tetapi itu tidak mungkin ya..."
Dia sangat merindukan hari hari dimana shion akan sangat mesum dan terkadang menyebalkan...."
"Shion aku mencintaimu...."
Bisik Aon pada wajah shion. Angin bersensor pelan. Ia ingin waktu berhenti menatap wajah tampan shion selamanya..."
Shion membuka matanya perlahan lalu menatap wajah Aon yang tersenyum ramah padanya. Senyum itu terasa menyedihkan....."
"Neh Aon...aku benci kamu"
Gumam shion ia bertingkah seperti anak anak..dan mengembangkan pipinya.
Dasar! Shion kau imut sekali saat begitu....!
"Neh shion temani aku jalan jalan"
"Ta--tapi Aon kau kan...."
Gusar shion melihat tubuh Aon terlihat makin lemah. Ia tidak ingin Aon terlalu lemah dan pingsan lagi.
Karena setiap ia tidak sadar , kanker itu akan terus bergerak dan membunuh calon istrinya itu .
"Shion, kumohon...."
Rayu Aon memelas. Ia menatap shion dengan mata memelas nya.
Shion pun luluh dan mengajak Aon pergi keluar dengan merangkulnya.
Tidak ada hasrat sama sekali. Ya, aon hanya ingin menghabiskan hari dan waktunya yang tersisa untuk mengisi kenangan terakhirnya dengan shion..."
Shion dan Aon mengelilingi pekarangan rumah sakit..."
"Neh ,shion apa kau ingat bunga itu...."
Seru Aon menunjuk bunga merah disana.
"...dulu saat kecil kau suka sekali....."..., Gumam Aon ia tersenyum dan memandang bunga merah itu.
Shion tau ia sama sekali tidak ingat bagaimana shion yang dulu...."
Yang pasti ia akan menjadi shion manapun bagi Aon. Demi Aon karena ia sangat mencintai nya"
Aon terdiam ketika teringat shion yang sekarang bukanlah shion yang dulu.
"Maaf shion kau bahkan bosan mendengarku mengingat nya..."
Sayu Aon , matanya memelas tetapi shion hanya memandang Aon lebih dekat. Aon merasakan nafas nya.
Semburat merah tampak jelas pada wajah pucat Aon.
Cup
"Aku akan menjadi shion manapun bagimu Aon...."
Aon hanya tersenyum dan mengecup balik shion. Ia sangat senang shion masih bersikap romantis padanya...
Mungkin ia akan sangat merindukan sikap shion seperti ini....."
Peluk
Shion memeluk tubuh kecil Aon. Pelukan itu terasa sangat erat. Ia menyukai pelukan itu.
"Aku akan selalu disisimu...."
Cup
Dan ciuman itu mengakhiri hari yang sangat singkat itu.
Ciuman berani penuh perasaan dari Aon. Membuat shion tidak mampu mengendalikan rasa rindu dan sedih karena nya.
Aon tersenyum sekarang sudah sore. Aon membuat bajunya. Dan memandang shion yang meneguk ludah melihat wajah seksi.nya..."
Aon tersenyum lagi . Dan memeluk wajah shion yang memerah melihat Aon..
"Sentuh aku shion..."
Pinta Aon dia tertawa dan memeluk shion lebih kuat. Memaksa shion untuk melakukannya.
Shion mengerti ia melakukannya...terus terus hingga Aon tertidur...
Shion menatap Aon yang tertidur ia sangat takut menunggu hari esok. Ketakutannya meluntur mengingat perkataan Aon..."
"Aku akan selalu disisimu...."
Cup
Shion menunggu hari tanpa tertidur. Tetapi matanya tidak sanggup menahan rasa lelah. Dan ia mengakhiri hari itu dengan kecupan singkat tetapi manis pada bibir Aon..."
"Kau milikku....."
Dan shion pun tertidur disamping Aon...."