webnovel

METAFISIKA

FIKSIMINI Sesungguhnya fiksimini ini bertujuan untuk kita saling mengingatkan satu sama lain. Dari segelintir kisah hidup yang nyata, YAKINILAH apa yang menjadi Keyakinanmu dengan SUNGGUH. Karena sesungguhnya mereka adalah TIPU DAYA yang NYATA. ∆ Disclaimer!!!!!! > Cerita ini diangkat berdasarkan Cerita, Pengalaman Nyata. Baik itu Pribadi maupun dari kalangan Umum, atau Partisipan. Sesungguhnya fiksimini ini bertujuan untuk kita saling mengingatkan. Percaya silahkan, tak percaya pun SAH saja, tidak apa-apa. Happy reading! Terimakasih..

Nandailham · セレブリティ
レビュー数が足りません
64 Chs

Mencekam | Ep.17 | ANGKER

Lanjutan Episode 16.

apapun caranya, yang akhirnya memilih jalan pintas.

....

Setelah guru tersebut pulang kerumah, sanak saudara dari si murid melakukan apa yang disarankan sang guru. Pada saat itu pula, keangkeran di rumah itu jadi mencekam.

Dimulai dari menyiram air doa ketika malam hari tiba, setelah maghrib.

...

Tokk, tokkk, tokkkk

Suara ketukan pintu terdengar dari luar rumah. Saudara si murid yang bernama teh yuni, mengecek kearah bunyi tersebut.

Ketika teh yuni membuka pintu, hanya ada warga sekitar yang kebetulan sedang duduk di sebuah bale-bale beberapa meter dari rumah teh yuni.

Teh yuni pun bertanya pada mereka. Namun mereka menanggapi, bahwa mereka tak melihat satupun sesorang yang berdiri di depan pintu rumah teh yuni.

Bulu kuduk teh yuni merinding. Keganjilan pertama, tiba di malam itu. Lantas, teh yuni segera kembali kerumah dan menceritakan ke adiknya yang bernama yadi.

Tapi sebelum teh yuni tiba, ternyata yadi mengira bahwa teh yuni sudah kembali kerumah, dan pergi ke kamar mandi.

Yadi beberapa kali memanggil teh yuni, tapi tak ada jawaban sama sekali. Di sisi lain, yadi terheran-heran.

Mendengar suara air di kamar mandi.

..

Byurrrr... Byurrrrr...

Baru kali ini kakaknya tak menjawab ketika dipanggil, dan tak biasanya kakaknya mandi selepas maghrib.

....

"Assalamualaikum, yadiiiiiii!!yadiii"

.

"Waaalaikumsalam, loh teteh bukannya tadi di kamar mandi teh?"

.

"Hah? Loh ini aku baru aja masuk dii.. Aneh kamu"

.

"Lohhh, terus tadi siapa dong yang masuk tiba-tiba ke kamar mandi? Yadi dengar suara mandi pula. Aku kira itu teteh loh teh, tapi kok tumben si teteh mandi jam segini"

.

"Ah yadii kamu jangan bikin teteh takut atuh. Tadi tuh ada suara ketuk pintu, teteh buka gada orang. Teteh penasaran, kebetulan ada si mamang pada ngopi di warung teh ana, nah... kata mereka, gaada sama sekali orang yang berdiri di depan pintu rumah. Padahal teteh denger jelas ih ada yang ketuk pintu"

. . . .

Malam itu cukup aneh bagi mereka, sedangkan saudaranya masih tergeletak di atas kasur, sesekali membuka mata dan duduk, melihat sekelilingnya; atas, bawah, depan, dan samping. Yadi beberapa kali mengajak bicara saudaranya, namun hanya tatapan tajam yang ia dapat.

Tak lama, saudaranya kembali berbaring, dan memejamkan mata.

. . . .

Di malam hari keesokannya...

krieeeetttttt, krieeettttt.

.

Terdengar suara dinding yang sedang digaret-garet, atau dicakar jari tangan.

Teh yuni terkejut, dan membangunkan yadi agar mengecek sumber suara tersebut, karena ia sudah ketakutan.

Lagi-lagi tak ada apa-apa, yadi segera kembali ke kamar dan terlelap.

Di pagi harinya, teh yuni melihat kearah dinding yang ia dengar semalam.

Alangkah terkejutnya, ada bekas cakaran panjang pada dinding itu.

Posisinya di luar kamar saudaranya yang masih linglung itu.

Yadi pun melihat bekas cakaran tersebut, lalu menyiramkan air doa kearahnya serta sekeliling sudut rumah mereka.

....

Dduarrrrr....

.

Terdengar suara seperti ledakan di atas rumah mereka, dan membangunkan mereka dari tidurnya. Karena teh yuni ketakutan, yadi yang mengecek keadaan sekitar, dari ruang tidur, depan, sampai keluar rumah. Tapi yadi tak menemukan apa-apa di malam itu.

Dan akhirnya yadi kembali tertidur dengan merasa was-was, kakaknya pun keringat dingin setengah mati. Ia sudah menyadari bahwa semakin hari malah semakin mencekam.

....

keangkeran di rumah si murid menjadi mencekam.

Nandailhamcreators' thoughts