BAB 93

"Bagian mana yang paling penting! Apakah kamu tidak mengerti?" Aku berteriak sekarang. "Aku terjebak di sini dengan seseorang yang aku pikir bisa aku percayai. Tapi sekarang, aku sadar bahwa aku tidak tahu apa-apa tentangmu. Aku benar-benar idiot!"

"Tidak, bukan kau."

"Ya, benar. Tuhan, aku tidak percaya aku jatuh cinta padamu. Aku sangat bodoh!"

Dia menatapku, terkejut.

"Kamu?"

Aku mengangguk, menangis begitu keras sekarang hingga bahuku gemetar. Tom tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menatapku, mata birunya sedih. Sebagian kecil dari diriku dengan konyol ingin dia memberi tahuku bahwa dia juga jatuh cinta padaku, tetapi dia malah berdiri di sana menatap kehilangan.

"Aku ingin pergi. Sekarang," kataku, tanpa melakukan kontak mata.

Dia mengangguk dan mengeluarkan ponselnya. Ya Tuhan, telepon bodoh itu.

"John," katanya ke dalamnya, setelah memanggil nomor dengan cepat. "Dimana kalian?"

Tom diam sementara pria di sisi telepon berbicara.