webnovel

Merindu Hangat Mentari

Sejak kepergian Ayahnya , Luna dan kakaknya harus menjadi tulang punggung keluarga , berbagai macam cobaan dan lika liku kehidupan dilaluinya dengan penuh suka dan duka .Tidak ada lagi kehangatan ataupun kesejukan yang ia rasakan dalam keluarganya

nialestari41 · 若者
レビュー数が足りません
6 Chs

Prologue

~ Sinarnya Mentari tidak selalu memberi kehangatan ~

Aku adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Dari pasangan Pak Tarendra Rizky Dan Ibu Helena Lavrinda. Namaku Luna Aqueena, kakak ku bernama Akbar Al Hanan, Adik ku bernama Akmal Atharrayhan, Azura Fredella, Defin El Fatih, dan Flora Felisya.

Itu semua adalah Nama-nama indah yang diberikan oleh Almarhum ayahku .

Ayahku meninggal 7 tahun yang lalu tepatnya ditahun 2013, dan kini aku dan kakak ku menjadi tulang punggung keluarga .

Malam ini tidak seperti biasa nya, tubuhku terus berbaring diatas tempat tidur seakan tak sanggup untuk beranjak, mata ku terpejam namun aku tidak terlelap, fikiranku berkelana jauh entah kemana, dan air mata ku terus mengalir tanpa henti.

Malam ini terasa sangat dingin, hujan lebat dan suara petir terus menyambar, tapi aneh nya hanya aku yang mendengar dan merasakan. Kehangatan sudah tidak ada, dan kesejukan pun telah sirna.

Terlalu besar rasa cintaku kepada ayah membuatku menutup rapat ruang kosong peran ayah dalam rumah ini.

Setelah satu tahun ayahku meninggal, ibuku mulai berubah, berhubungan lewat handphone dengan beberapa pria dan pergi diam-diam entah kemana. Berbagai pertengkaran pun sering terjadi antara aku dan ibuku. Dimulai saat ibuku berkata ingin menikah lagi. 

Sebagai anak, aku tidak bisa menerima permintaan itu, dan aku menolak keras. Itulah awal mula pertengkaran dirumah ini terjadi .

Brakk.... suara benda jatuh terdengar dari arah kamar kakakku. Akupun sontak keluar kamar untuk melhat kekacauan apalagi kali ini. Ternyata lemari pakaian nya sudah jatuh dilantai.

" Jangan pernah sekali-kali Mama dekat dengan orang itu! Sadarlah Ma,, Mama  masih punya Flora yang masih kecil. Dari pada Mama memberi kasih sayang pada orang lain. Berilah kasih sayang Mama pada Flora, ,,!" Jelas Kak Akbar.

Akupun hanya bisa melihat, seakan telah paham apa yang sedang terjadi. Semakin hari keadaan keluarga kami tidak membaik. Aku sangat butuh tempat Nyaman dan Sendiri. Aku rindu disaat ayahku masih ada di sisiku. Sebagai pahlawanku, sebagai pelindungku, dan segalanya bagiku.

Aku merindukan momen bersama ayahku,  saat semuanya baik baik saja. Saat ternyaman dalam hidupku ketika ayah selalu memberikan kalimat-kalimat bijaknya.

"Udahlah Ma, jujur ,,,, hubungan seperti apa yang selama ini mama sembunyikan dari kami??" balas ku.

"Anak-anak,,, sini. Mama mau bicara dengan kalian. Sebenarnya mama sudah menikah lagi, Mama nikah siri sudah 2 tahun yang lalu,  Mama ngelakuin ini karna kalian ngga pernah ngijinin mama buat nikah lagi, Mama nggak sanggup tinggal sendiri tanpa suami.." jelas mama.

"Apalagi yang mama harapin sekarang ini,,? belum cukup kerja keras dan pengorbanan kami semua buat mama?? Mama masih punya wali kenapa mama bisa ngelakuin ini, nikah siri tanpa wali kandung. Kapan siih mama sadar apa yang mama lakuin ini salah ,,,???" kata kak Akbar.

Bibir ku seakan kaku tidak bisa bergerak, lagi-lagi petir terus menyambar ditambah berbagai macam goresan luka sayat dihati ini. Air mata tidak bisa terbendung lagi, ternyata aku gagal menjaga tempat ayahku sebagai suami dari Ny Helena .

Perbincangan yang memanas terjadi malam itu, pertengkaran mulut tidak bisa dihindarkan. Perbedaan pandangan semakin menjadi masalah utamanya. Ternyata kedewasaan dan kebijaksanaan kakak ku tidak bisa meluluhkan keegoisan ibuku lagi.