Jelas sekali Raymond tak menyangka dengan apa yang diucapkan Christian kepadanya saat ini.
Berkencan?
Siapa yang akan berkencan?
"Apakah maksud ucapan Tuan Christian barusan adalah saya yang akan berkencan? Memangnya saya akan berkencan dengan siapa?" tanya Raymond layaknya orang linglung.
Christian terkekeh-kekeh.
"Kau ini lucu sekali! Kalau bukan kau lalu siapa lagi? Aku? Aku sudah memiliki istri. Oh iya, ngomong-ngomong soal berkencan sepertinya aku tidak pernah melakukan itu dengan istriku. Sepertinya ide itu boleh juga," kata Christian menerawang jauh. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
Tiba-tiba Christian terdiam.
Kalau Raymond tidak sedang menjalin hubungan dengan seseorang dan akan berkencan dengan wanita di ujung telepon beberapa saat lalu, lalu dengan siapakah Raymond berbincang serius seperti tadi?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください