Isabella mengernyitkan keningnya. Ia terus memikirkan siapa itu Rebecca.
Apakah wanita itu adalah salah satu mantan kekasih Liam?
Kalau benar begitu, kenapa Liam harus semarah ini pada Christian?
Sebenarnya ada apa ini?
Kalau ternyata dugaannya meleset, berarti wanita itu adalah wanita yang memiliki kedekatan emosional dengan Liam, calon suaminya.
Isabella termenung. Ia belum menyampaikan sesuatu yang teramat penting pada Liam mengenai kehamilannya. Mengenai kehamilan pertamanya setelah dimulainya hubungan mereka beberapa bulan terakhir, tentu saja di belakang Christian.
"Bagaimana caraku memberitahu Liam mengenai kehamilanku? Apakah dia akan senang atau malah sebaliknya?" gumam Isabella bermonolog seorang diri. Tanpa sadar dirinya menggigit ibu jarinya karena risau. Ia mengenyahkan pikiran mengenai siapa itu Rebecca dalam benaknya. Ia akan mencari tahu tapi dalam diam.
***
Keesokan paginya. Kembali di London.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください