webnovel

Semakin Mendekat (2)

編集者: Wave Literature

Dalam suasana jalanan yang ramai ini, mobil Lamborghini Ye Juemo sudah berjalan menuju kegelapan pada malam hari yang padat ini. Di sisi lain, Xia Wanqing yang masih keheranan melihat temannya ikut bersama orang yang tidak dikenal membuatnya khawatir. Selain itu, cepatnya mobil yang dikendarai itu juga membuatnya tidak sempat melihat plat mobil tersebut

*****

Dalam perjalanan ini, Ye Juemo melihat ke arah kursi penumpang di sebelahnya. Di sana Yan Xiruo tampak duduk sambil melipat tangannya di kursi. Rambut Yan Xiruo yang panjang juga menutupi wajah kecilnya. Bulu mata yang padat pun menutupi sedikit matanya. Giginya yang tipis dan halus juga menggigit bibir bagian bawahnya yang lembut. Dari sini dapat diketahui bahwa ekspresi muka Yan Xiruo tampak lesu dan kesal.

Ketika Yan Xiruo memasuki mobil Ye Juemo, ia mulai tersadar dari pengaruh mabuk sejak keluar dari klub malam tadi. Sayangnya, hal ini justru membuatnya panik dan menyesal. Ia sudah tidak ada niat mau pergi bersamanya.

Meskipun Lu Jingchen telah mengkhianati pernikahan mereka lewat hubungannya dengan banyak gadis lain, Yan Xiruo juga tidak mau berubah menjadi manusia seperti suaminya yang tidak bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Bila keluarganya dan Kakek Lu mengetahui perbuatan Yan Xiruo yang berantakan ini, pasti mereka akan sangat kecewa terhadapnya. Lagi pula, dari kecil Yan Xiruo memiliki sifat yang patuh dan mentaati nilai moral di keluarganya. Ia tidak pernah membuat keluarganya khawatir…..

Ia pun mengakui kebodohannya karena memilih mabuk-mabukkan hingga kehilangan akal sehatnya. Ia tidak mau mabuk lagi, mabuk membuatnya selalu melakukan sesuatu yang tidak bisa diperbaikinya lagi...

Yan Xiruo sekali lagi menggigit bibirnya yang merah dengan kuat dan memberanikan diri menatap ke pria yang disampingnya itu. Cahaya yang berkelap-kelip di luar jendela jatuh di wajahnya dengan redup. Wajahnya seperti hasil pahatan ahli patung kelas atas yang diukir dengan sempurna dan tanpa celah. Bahkan pada saat mengemudi saja, ia menyebarkan aura bagaikan raja yang menguasai dunia.

Yan Xiruo yang sadar dari rasa mabuknya merasakan ketakutan dan sadar untuk bersiap melindungi dirinya.

Setelah menyusun perkataan yang ingin disampaikan, Yan Xiruo dengan gagap berkata, "Pak… Pak... Aku tidak bisa pergi ke rumahmu lagi, walaupun suamiku tidak baik kepadaku, namun aku masih mencintainya. Aku tidak ingin melakukan perbuatan yang bisa merusak pernikahan kami. Tolong turunkan aku di tengah jalan ini!"

Ketika Ye Juemo meliriknya dengan tatapan mata yang tajam, Yan Xiruo langsung menolehkan wajahnya ke arah jendela mobil. Ia merasa aura pria ini terlalu dingin baginya. Yan Xiruo sama sekali tidak berani menatap matanya yang sangat mengintimidasinya terlalu lama.

Yan Xiruo sangat menyesal, ia tidak seharusnya menyuruh pria ini membawanya pergi. Rasa mabuknya tadi sungguh membuatnya merasa bodoh. Bahkan sekarang, ia ingin menampar dirinya sendiri dengan kuat.

Setelah Yan Xiruo mengakhiri kata-katanya, Ye Juemo tetap diam dan tidak bersuara. Ekspresi mukanya terasa makin memandang serius ke depan jalan. Pandangan ini bukan hanya sedang waspada di jalan, namun juga rasa ingin melakukan sesuatu pada Yan Xiruo. Dengan dihantui perasaan ini, badan Yan Xiruo merasa merinding karena ketakutan.

Yan Xiruo mencoba melirik ke arah Ye Juemo, ia mengambil napas dalam-dalam dan sekali lagi berkata, "Pak, kamu pasti tahu kalau tadi aku bilang mau ikut kamu pulang. Namun, hal itu karena aku sedang dalam kondisi mabuk, dalam kondisi tidak sadarkan diri telah membuat keputusan itu. Selain itu, kamu juga bukan tipe yang kesulitan mencari gadis lain, jadi kalau bisa…" 

Setelah berbicara dengan berbelit-belit. Akhirnya ia mennyela perkataannya sebentar dan melihat Ye Juemo dengan malu-malu. Setelah beberapa saat, ia kembali berkata, "Kita anggap pertemuan ini bagaikan tidak pernah terjadi sebelumnya, bagaimana?"

Seketika suara rem pun berbunyi dengan keras, "Ciitt!" Mobil ini berhenti secara tiba-tiba saat Yan Xiruo mengakhiri kata-katanya. 

Badan Yan Xiruo terdorong ke depan dengan keras, dahinya yang halus hampir saja menabrak kaca depan mobil ini. Ia menatap ke arah pria yang duduk di sampingnya dengan tatapan yang mengejutkan. 

Tentu saja, ternyata mata Ye Juemo justru menatap kembali ke arah Yan Xiruo dengan serius dan menakutkan. Aura yang seram seakan mengalir keluar dari sosok Ye Juemo. Hal ini membuat Yan Xiruo menahan napasnya karena ketakutan. 

Tidak ingin berdiam diri dalam kondisi yang menakutkan ini. Badan Yan Xiruo secara cepat bersandar mendekati pintu mobil. Tangan kecilnya secara diam-diam menggenggam gagang pintu mobil itu dan bersiap keluar dari mobil ini.