webnovel

CHAPTER 06 Enggak Jadi Ke Tasikmalaya

Sebenarnya, mantanku tak selamanya bersalah. Hanya saja dalam diriku susah untuk memperlihatkan apakah ada keseriusan enggak? Apalagi setiap memiliki perasaan suka terhadap seseorang rasanya, ingin sekali mengikuti dari belakang. Biar tahu ia setelah bertemu denganku mau ke mana? Jangan sampai setelah berhari-hari menunggu kepastian malah tidak hadir bertemu denganku.

Wah.... pokoknya misalkan, aku mendapatkan cowok semacam itu. Tak segan-segan akan melakukan kurang baik untuk dilakukan! Setiap orang pasti maksud sendiri. Nah, aku sama sekali enggak tahu alasan mendekatiku karena apa? please.... menggantung enggak enak loh. Sedangkan, keadaan hatiku masih galau gara-gara mantanku tak tahu diri!

Bayangkan saja selama ini, aku sudah sayang banget sama dia. Heh.... beberapa bulan kemudian, malah berselingkuh sama cewek lain. Memang mantanku enggak berpikir dulu apa? rasanya, ingin memukul cowok kurang ajar sampai muka benar-benar hancur. Lagian aneh banget sudah tahu masih punya pasangan malah selingkuh.

Untungnya, aku langsung memblokir nomor mantanku. Lagi pula 'kan sudah mantan seharusnya, jangan komunikasi dong, tetap saja memintaku untuk balikan padanya. Ogah banget berurusan sama dia, memang semudah itu meluluh hati seorang perempuan. Tidak ke bayang deh, kalau keadaan seperti ini di alami oleh sahabatku di Tasikmalaya.

Walaupun sampai sekarang belum mengirim sebuah alamat! Pantas saja selalu mendapatkan teguran dari kalangan orang masyarakat. Begitu mendengar kabar kurang baik, termasuk aku mau bertemu mendadak ikut ke pikiran. Sekiranya, hanya memberikan jawaban kurang pasti. Kenapa tetap berusaha? Kenapa? Setidaknya, mengertilah sekarang aku tidak bakal menerima cinta dari mantanku.

Please.... untuk kali ini, aku bakal tetap berusaha mencari tahu keberadaan cowok sebelumnya mendekati diriku. Terkadang mata kita tak kunjung sesuai realita, padahal aku sendiri melihat dia jalan berdua bersama cewek lain di sebuah Mall. Kan, menurutku menyebalkan banget kalau hal tersebut beneran terjadi padaku.

Sudah tahu dalam diriku merasakan getaran jatuh hati sama cowok tersebut! ingin sekali curhat mengenai hal ini. Sayangnya, aku tak tahu lagi curahan hati sama siapa? karena, sahabatku masih berada di Tasikmalaya. Mengapa setiap cowok mendekatiku pasti memiliki feeling kurang enak? Heh.... ternyata beneran dong. Berarti sakit hati yang kualami sangat banyak.

Biasanya, hanya mencapai beberapa hal yang perlu di hindarkan. Ternyata aku belum sepenuhnya, mampu menghindarkan hal tersebut. Aku harus benar-benar mengerti maksud sahabatku dari perkataan sangat jelas, bahwa dia tak suka kalau ada cowok. Tetapi enggak memberikan kepastian selama beberapa minggu kemudian.

Pasti sahabatku bakal melabrak lalu mempertanyakan soal perasaannya, "Heh .... loe dekati sahabatku beneran suka enggak sih?" Namun, jawaban dari cowok membuatku tak begitu mengerti. Sedangkan, sahabatku malah mengerti maksud dia apa? sepertinya, aku perlu belajar banyak. Supaya tidak ke tipu omongan para cowok di luar sana.

Setidaknya, ada beberapa cowok masih berusaha mendekatiku. Tetapi perjuangan melalui sebuah aplikasi WhatsApp terus, nomorku dapat dari mana? Persoalannya aku pernah ada perjanjian kepada teman-teman 'Jangan pernah kasih nomorku kepada para cowok diluar sana!' padahal aku sudah tegas loh, tetap saja ada memberikan pesan seperti ini.

"Nama loe, Citra ya?" Namun, sebisa mungkin aku tidak bakal membalas pesan dari orang tidak di kenal. Meskipun cowok tersebut tahu namaku siapa? sekiranya, hanya memberikan pendapat ya enggak masalah. Tapi ini 'kan membuat sebuah sok kenal banget!

Jadi, membuatku risih untuk melihat pesan dari siapa? itu baru satu orang memberikan pesan semacam itu. Apalagi sudah satu tahun kemudian, membuatku malas membuka handphone, pasti dalam pikiran mereka aku bakal semudah meluluhkan hatinya. Heh.... tahunya malah susah sekali ya, sudah lebih baik rasa suka di tunda.

Siapa tahu mendapatkan cewek lebih baik dariku? Semua yang ada dalam perasaan seseorang membuatku lebih takut dari biasanya. Setidaknya, untuk sekarang aku mau persiapan untuk berangkat ke Kota Tasikmalaya. Karena, sudah mendapatkan izin dari orang tuaku. Tenang saja! Aku tak 'kan macam-macam selama berada di Kota lain.

Meskipun nanti enggak pernah ada yang tahu, apakah masih mengharapkan banget menemukan sebuah bukti bahwa hatiku benar-benar tidak bisa melupakan. Padahal sekarang tuh, lagi jatuh hati terhadap cowok. Heh... tahunya malah cowok tersebut mempermainkan hatiku saja, kan menurutku orang semacam sangat tak tahu diri.

Sudah tahu aku lagi jatuh cinta sama dia, setelah memperjuangkan dari pagi sampai petang selalu menemuiku ke kosan. Kalau tidak salah cowok yang kumaksud umurnya masih muda dariku, karena bilangnya terlalu singkat. Apalagi keadaan lagi buru-buru entah mau ke mana? Semenjak dari situ deh, ada perubahan dalam dirinya.

Ya, sudahlah aku enggak boleh cemburu. Pokoknya selama di Tasikmalaya. Aku mau menceritakan semua uneg-uneg selama ini masih belum melupakan dengan baik! Pasti menemukan sebuah celah ketika aku lagi melamun. Entah memikirkan siapa? beberapa menit kemudian ada pesan dari sahabatku. Sebisa mungkin aku perlu balas cepat katanya, "Maaf, Citra hari ini aku sibuk banget. Tetapi kalau mau cerita lewat WhatsApp enggak apa-apa, pasti di balas kok tenang saja."

"Oh, begitu berarti aku sudah mengganggu dong?"

"Enggak kok, sekarang aku lagi istirahat. Memang ada apa, Citra sampai ingin bertemu sama aku di Tasikmalaya?"

"Jadi, begini aku masih bete sama cowok yang sudah dekati aku. Masa ada yang berikan pesan membuatku risih padanya?"

"Hah? Serius ada berikan pesan ke kamu siapa?"

"Aku enggak tahu, Citra. Lagian dia sok kenal banget sama aku,"

"Ya, sudah balas saja. Kan sambil kenalan melalui online, siapa tahu berjodoh sama Citra?"

"Idih .... ogah banget sama orang tidak di kenal!"

Kejadian pada saat jam istirahat jadi, aku bisa sepuas berikan pesan WhatsApp kepada sahabatku. Meskipun enggak bakal berangkat ke Tasikmalaya. Karena, dia lagi sibuk sama pekerjaan. Termasuk aku sendiri secara mendadak ada panggilan dari bos! Tuh, kan pasti beliau memberikan pekerjaan sangat berat. Setidaknya, aku emggak boleh mengeluh.

Ayo! Semangat dong, ini 'kan pekerjaan impianku dari kecil. Masa gara-gara di suruh sama bos enggak mau? Sumpah semenjak punya jatuh cinta sama seorang cowok. Membuatku malas untuk berkegiatan, padahal semua orang berusaha mendapatkan hasil kerjaan terbaik dari karyawan lain. Sedangkan, aku sendiri benar-benar malas gerak.

"Citra, tuh di panggil sama bos!"

"Iya, tunggu bentar! Soalnya, ada kerjaan belum selesai."

"Buruan, Citra! Nanti bos marah besar sama kamu."

"Sabar dong, enggak lihat apa aku lagi banyak kerjaan!"

"Ihhhh .... ngegas bicaranya,"

Sumpah itu orang kenapa ya, sudah tahu banyak kerjaan? Heh.... malah membuatku pusing sendiri, mengurus inilah, itulah, dan sebagainya. Walaupun seluruh hatiku selalu mengatakan, "Ayo! Semangat dong, jangan banyak mengeluh. Nanti ketinggalan orang lain sudah sampai sana sedangkan, aku masih berada di titik ini belum ada kemajuan."