"Buka mulutmu lebar-lebar." Lu Yan memandang Shen Yan dengan senyum.
Sebelum Shen Yan bisa bereaksi, mulutnya sudah sedikit terbuka.
Ketika dia sadar kembali, ia sudah makan satu sendok penuh bubur.
Telinga Shen Yan memerah tak terkendali. Selain itu, matanya yang berbentuk almond juga berkilau dengan lapisan tipis kabut karena demamnya, membuatnya terlihat sangat menyedihkan.
Shen Yan memerah saat Lu Yan menyuapinya semangkuk bubur. Setelah selesai, ia akhirnya berkata, "Terima kasih."
"Yanyan, tidak perlu formalitas antara kita." Lu Yan memandang wajah merah Shen Yan dan bergumam, "Yang penting adalah kau mau terbiasa denganku di sisimu."
Shen Yan masih demam, dan dia merasakan tangan pria itu di keningnya. Tangannya terasa sedikit dingin dan tempat yang disentuhnya terasa sangat nyaman.
Saat Shen Yan selesai dengan tetesan intravenanya, Lu Yan menemaninya keluar dari rumah sakit. Shen Yan tidak pernah suka dengan bau disinfektan rumah sakit.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください