"Jika anak-anak kita laki-laki, papa tidak akan memaksa Mas untuk menikahi Merry." Audia mengulang ucapannya, menjadi kalimat pernyataan.
"Tapi, Didi pengen punya anak perempuan." Harapan Audia masih sama. Berada di tengah-tengah kakak dan adik laki-laki, membuat Audia terkadang merasa tidak memiliki teman bermain di rumah, kecuali dengan Ning.
Dahulu, Audia ingin sekali memiliki saudara perempuan yang bisa diajaknya bermain. Namun, Ning tidak kunjung memiliki anak lagi, hingga sekarang.
Audia jadi berharap, jika satu saat menikah, ingin memiliki anak perempuan, sebagai ganti saudara perempuan.
"Mas akan usahakan, meski anak-anak kita perempuan, Mas akan meyakinkan papa untuk menikahkan Merry dengan orang lain saja." Fokus Alvin tetap ke jalanan di depannya, meski sebelah tangannya masih berpegangan dengan tangan Audia. Hingga Audia sendiri yang melepasnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください