Hari ini akan ada rapat dadakan, kenapa baru sekarang sekertarisku mengatakan hal ini. Menurutku dia itu terlalu banyak tingkah, dan aku ingin sekali meminta pihak HRD untuk segera dicarikan sekertaris yang baru. Tak hanya itu, tingkah laku serta pakaiannya bikin gua merasa muak melihatnya. Seorang perempuan yang enggak bisa menjaga dirinya sendiri malahan auratnya di umbar bikin gua risih setiap kali melihatnya.
"Pertemuan selanjutnya ada di cafe yang terletak di salah satu pasar swalayan, Pak!" Melisa, nama sekertaris Hendri, yang dengan tidak sopannya masuk ke ruangan bos tanpa mengetuk.
"Kamu diajarkan tata karma sejak kecil 'kan, Mel?" sindirku yang sudah muak memiliki sekertaris seperti dia.
Seharusnya gua harus turun tangan langsung untuk mencari sekertaris yang baru, enggak perlu menunggu HRD. Curiga nih, jangan-jangan Melisa, mengancam salah satu pihak HRD biar enggak bisa mencari sekertaris yang baru.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください