Semua yang terjadi malam ini bagaikan mimpi yang sangat indah buat aku. Memang benar apa yang menjadi buah dari kesabaran adalah kebahagiaan. Cincin sudah tersemat di jari manisku, hanya tinggal menunggu bulan aku akan resmi jadi istri Ali Aditya Utama.
"Cie … yang cincinya dilihatin terus," ucap Kak Arman yang duduk dengan santai ruang santai.
"Bagus ya, Kak?" tanyaku.
"Semoga bahagia selalu ya, Lis," Bang Dito mengulus pucuk rambutku.
"Aamiin,"
Kabar yang selalu dinantikan oleh semua orang di rumah ini, akhirnya terwujud malam ini. Aku tak meminta banyak hal, sekarang giliran kami untuk menunggu kabar baik yang selanjutnya.
"Sudah malam! Kalian tidur gih, jangan sampai karena malam ini bangunnya jadi kesiangan."
"Iya, Bu,"
Berhubung sudah mendapat peringatan dari Ibu, kini saatnya buat kami tidur dengan lelap. Tentunya aku malam ini akan tidur dengan nyenyak.
***
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください