webnovel

Me, System and Adventure ( Indo )

Aku berada di dunia Fantasi, dengan system yang diberikan oleh seorang Dewi ... Seorang pemuda berusia 27 Tahun bertransmigrasi ke sebuah dunia yang dia pilih. Perhatian - Saya tidak memiliki One Piece atau karakter apa pun di dalamnya. Ini hanyalah fiksi penggemar untuk kesenangan saya sendiri. Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan untuk sampul. #oh dan Updatenya Jarang Don't Forget For Vote...

Chand_Ryu · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
131 Chs

Keluarga Bersayap Perak!!

Disuatu tempat yang cukup jauh, udara lembab memenuhi sekitarnya, tetesan embun menetes ke tanah. Disini adalah hutan belantara yang gelap. Gunung gunung tinggi samar samar terlihat di kejauhan, tiba tiba ribuan partikel cahaya muncul dari kekosongan, dan mulai menyatu membentuk sosok seorang pemuda.

Melihat kesekelilingnya, Ryu menemukan bahwa dia berada di pedalaman hutan. mencari informasi, Ryu kemudian bertanya kepada Ellen.

"Ellen, dimana kita sekarang ?" setelah berteduh di bawah pohon, Ryu mulai bertanya situasi kepada System.

{Ding !,,, Menurut analisa, kita sedang berada di Abyss Prison Realm} segera Ryu mendengar balasan dari Ellen

"oh, sedikit kejutan bagiku. jadi di Time line mana kita sedang berada sekarang Ellen."

{Ding !...Kita berada pada saat yang sama di mana waktu plot dimulai. Saat ini Jiwa Nie Li dari masa depan baru saja memasuki tubuhnya di Akademi}

"Oo, jadi awal plot ya. Hmm, sebelum itu, aku harus memanggil Aizen. Mungkin dia sudah bosan di Dunia Surgawi ku" dengan pikirannya, Sosok Aizen tiba tiba muncul di hadapan Ryu.

"Tuan ku" seru Aizen sambil berlutut.

"mn, bangun lah. Mulai dari sekarang panggil aku Tuan Muda. Aizen!" saut Ryu saat melihat Aizen.

"ya Tuan Muda!"

"Mn, (kemudian berfikir sebentar) baiklah. Ayo ikuti aku." Pada saat ini, Ryu menggunakan Hakinya untuk menemukan dimana keluarga Bersayap Perak berada, setelah mencari beberapa detik, ia kemudian menemukan lokasi keluarga itu berada.

Dengan langkah sederhana Ryu dan Aizen tiba tiba menghilang dari tempat ini.

============================================

Di perkarangan luar keluarga Bersayap Perak beberapa penjaga sedang berpatroli dengan aman, seperti biasa, mereka hanya berkeliling untuk menjaga halaman luar Keluarga Bersayap Perak ini.

Pada saat ini, di saat beberapa penjaga sedang asyik mengobrol, dua sosok pria muncul di hadapan mereka, terkejut melihat dua orang tiba tiba muncul, penjaga penjaga itu segera menangguhkan Tombak dan senjata mereka terhadap Ryu dan Aizen.

"disini kediaman keluarga bangsawan Bersayap Perak. Siapa Kalian yang berani datang tanpa permisi, silahkan keluar, atau kami akan bertindak kasar.!!" Saut salah satu penjaga.

Melihat penjaga penjaga itu, Ryu tidak mengambil repot. Dan kemudian berkata : "Aizen".

"ya Tuan Muda" balas Aizen saat ia melangkah ke depan para penjaga.

"Kyoka suigetsu !!" menampilkan Zanpakuto nya, Aizen dengan mudah menghipnotis penjaga penjaga itu, dan membuat mereka berfikir bahwa Ryu dan Aizen adalah Tuan mereka.

"maaf Tuan Muda dan Guradian, karena tidak mengenali anda!!" saut para penjaga saat menyarungkan kembali pedang dan senjatanya.

"mn, bawa aku ke ruang utama" Perintah Ryu.

"Ya Tuan Muda." Balas para penjaga.

Mengikuti penjaga, Ryu dan Aizen berjalan menyusuri lorong dan beberapa halaman, walaupun di perjalanan mereka ada sedikit masalah, Aizen dengan mudah mengambil mereka semua menjadi sekutu dengan hipnotis nya, dengan begitu, kelompok Ryu kini bertambah semakin banyak, tapi walau pun begitu, Ryu hanya memerintahkan mereka tetap berjaga seperti sebelumnya, dan hanya membawa beberapa penjaga untuk menunjukkan jalan ke aula utama.

Sekitar beberapa menit kemudian Ryu dan Aizen sampai di sana, dan saat ini sedang berdiri di hadapan seorang pemuda yang sedang di ikat di sebuah tiang di dinding.

'Duan Jian, kah?. Hm, tekadnya tangguh.' Pikir Ryu, Karena saat ini Duan Jian tetap diam dan menutup matanya bahkan setelah disiksa begitu lama oleh beberapa penjaga.

'Gold rank bintang tiga!, masih lemah kurasa'

Melewati Duan Jian, Ryu terus berjalan menuju seorang pria paruh baya yang tengah duduk di singgasana utama di aula.

===================================

Berhenti di depan nya adalah dua orang baru yang belum pernah ia lihat sebelum nya, melihat kekuatan dua orang itu, Sikong Yi segera merasa jijik, segera ia pun mengerutkan alisnya.

" siapa kalian,?? Dan apa keperluan kalian datang ke kamari?" tanya Sikong Yi dengan sinis.

Mendengar suara Sikong Yi yang tidak bersahabat, Ryu segera memiliki senyum di wajahnya, jadi tidak perlu basa basi lagi.

" mengambil alih keluarga Bersayap Perak, tentu saja!" saut Ryu dengan santai. Tapi bagi mereka yang mendengar kalimat sederhana itu, segera terkejut.

'apa sih yang diikirkan orang ini,?. tidak kah mereka takut mati, tuan Sikong Yi adalah orang yang kejam, apalagi terhadap orang yang bodoh seperti orang ini lakukan.

"LANCANG!!!. Berani sekali kau berbicara seperti itu di hadapan Ayah ku!" teriak seorang gadis muda di samping Sikong Yi.

"heeh. Sikap bodoh mu akan membuat mu capat mati wahai anak muda." saut Sikong Yi. " Penjaga!, bunuh orang ini, potong tubuhnya menjadi seribu keping, dan berikan daging nya kepada anjing liar." Perintah Sikong Yi.

"siap Tuan ku!!" teriak semua penjaga. Yang kemudian mereka semua bergerak mengepung Ryu dan Aizen.

Melihat ini, Aizen melangkah maju dan mengangkat Zanpakuto nya, dan segera merilis Kyoka Suigetsu, segera semua penjaga berhenti bergerak dan langsung berlutut di hadapan Aizen dan Ryu.

"selamat datang kembali Tuan Muda!!" teriak semua penjaga.

Sikong Yi segera terkejut melihat kebodohan semua prajuritnya. " bukankah aku menyuruh kalian untuk membunuhnya, apa yang sedang kalian lakukan??" teriak Sikong Yi.

"lancang, seorang penghianat berani berkata kasar kepada tuan muda dan guardiannya!!" balas penjaga dengan berteriak marah terhadap Sikong Yi.

Hipnotis Aizen membuat para penjaga berfikir bahwa Ryu dan Aizen adalah pemilik asli keluarga Bersayap Perak, dan Sikong Yi adalah penasihat yang di bawa oleh ayah Ryu Patriak utama keluarga bersayap perak untuk masuk bergabung kedalam keluarga. Dan tentu saja mereka juga berfikir bahwa Sikong Yi sedang mencoba mengambil kepemilikan keluarga Bersayap Perak di saat Patriak utama meninggal di dmana Ryu dan guardiannya Aizen sedang pergi bertualang di dunia luar.

Mendengar perkataan penjaga nya sendiri, Sikong Yi menjadi kaku. ' eh, apa sih?'

Disaat seperti ini, Aizen tiba tiba sudah berada di hadapan Sikong Yi, yang pada saat ini telah melangkah mundur karena terkejut melihat penampilan Aizen yang tiba tiba muncul di depannya.

Mengangkat tangannya menunjuk Sikong Yi, sebuah cahaya merah mulai berkedip di ujung jari Aizen, siap untuk menghancurkan kepala Sikong Yi menjadi bubur daging.

"tunggu!, jangan membunuhnya, biarkan orang lain yang melakukannya." Tiba tiba Ryu menyela Aizen.

"ya Tuan Muda" balas Aizen, dan kemudian ia mengarahkan jarinya ke arah gadis muda di samping Sikong Yi.

|huss!!!| |boom!!| |splurrtt| tiba tiba ruangan menjadi sunyi.

Aizen benar benar telah membunuh Sikong Hongyue dengan meledakkan seluruh kepalanya, dan membua lantai kotor dengan darah, daging dan cairan otak yang berceceran di lantai.

"Kau berani membunuh putri ku??" Mati!!" teriak Sikonng Yi kepada Aizen, tapi sebelum dia bisa bergerak, Sikong Yi telah runtuh dan pingsan, akibat di serang oleh Aizen.

" aku hanya melampiaskan amarahku terhadap nya Tuan Muda, maaf kan aku." Saut Aizen saat kembali ke sisi Ryu, sambil melirik tubuh Sikong Yi di lantai.

"yah, yang terjadi biarlah berlalu, tidak usah di pusingkan, kalian ikat dia.!!" balas Ryu, setelah itu ia mulai berjalan ke arah Duan Jian.

"melihat mu seperti ini, sungguh menyedihkan." Saut Ryu, kemudian ia melanjutkan lagi " Jika aku melepaskan mu, apa yang akan kau berikan kepada ku sebagai balasan?"

Membuka matanya, Duan Jian melihat wajah Ryu. Kemudian menggelengkan kepalanya bahwa ia menolak kebaikan Ryu.

Mendengar ini, Ryu sedikit bingung. 'Apa sih?'

"Jika kau membiarkan ku membunuh Sikong Yi, aku akan menyerahkan hidup ku" tiba tiba, Ryu mendengar Duan Jian berbicara, walaupun suara Duan Jian sedikit serak, tapi Ryu dapat mendengar nya dengan Jelas.

Dengan senyum, Ryu pun mengangguk. " tentu saja!"