***
Lampu telah dimatikan sejak setengah jam lalu dan hanya Aletta satu-satunya yang terjaga di ruangan yang cukup besar ini. Saat dia hanya menatap Arkhano yang tidur pulas, waktu seolah berhenti hanya padanya.
Aletta menitikkan air mata diam-diam. Tangan kirinya menggenggam tangan Arkhano, sementara tangan kanannya memegang handuk kecil untuk mengelap keringat yang bercucuran di dahi, pelipis, dan leher pria itu karena suhu tubuhnya masih panas, seperti menyentuh api.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください