webnovel

Mimpi Buruk

***

Tak lama berselang setelah sambungan telepon dengan Gea terputus, ponselnya kembali berdering. Kali ini, nama Bunda tertera di layar ponsel. Aletta segera mengangkatnya.

"Halo, Ale?" sapa Danisa ketika gadis itu sedang menyelipkan ponsel di telinga.

"Ya, Bun. Ada apa?" tanya Aletta. Entah kenapa kalau keluarga Arkhano menelepon di saat-saat seperti ini, rasa was-was menyelimuti relung hatinya.

"Kamu di mana?"

Aletta memandang ke luar jendela. "Sedang perjalanan pulang, Bun. Kenapa memangnya?"

"Oh... Bunda mau beritahu kalau kamu tidak perlu menginap malam ini. Ayah dan Bunda yang akan menjaga Arkhano," ujar Danisa.

"Oh, ya, Bun..." Aletta terdiam sejenak. "Aku mau ke apartemen dulu, nanti aku datang ke sana juga," ujarnya yang tetap akan datang. Apalagi tadi siang Jashinta memberitahu kalau kondisi Arkhano memburuk lagi, kan. Mana mungkin dia tak datang untuk melihat?

"Oke-oke. Bunda mau beritahu itu saja, sih... datang kapan, Le?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください