***
Sudah hari Rabu dan Arkhano belum bertemu lagi dengan Aletta. Gadis itu entah bersembunyi di mana sampai Arkhano tak bisa menemukan keberadaannya. Meskipun mereka sedang dalam satu gedung yang sama, batang hidung Aletta akan segera menghilang ketika selesai rapat. Arkhano pun tak bisa langsung mengejarnya ketika rapat selesai karena harus bicara lebih lanjut soal pekerjaan dengan Haris, CEO Sinar Juanda, terlebih dahulu. Dan ketika pembicaraan sudah selesai, gadis itu sudah hilang seolah ditelan bumi. Di ruang kerja pribadinya pun tak ada. Arkhano yang sudah bertanya pada rekan tim Aletta pun, mereka bilang tidak tahu.
Pria itu berharap pada kebetulan yang sering mempertemukan mereka di luar perusahaan. Namun, kebetulan yang sering membuat mereka bertemu di luar pun seolah hilang.
"Memangnya Jakarta Pusat seluas itu apa?" gusar Arkhano setelah menyesap secangkir kopi hitam yang dipesannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください