Frekuensi Yang Sama

"Jika tidak ada aku maka dia tidak mungkin ada." Ji Wentai menggertakan giginya dan berusaha untuk menarik tangannya.

Yang Qin memicingkan matanya lalu dia melepaskan tangan Ji Wentai hingga dia bergerak ke belakang dan hampir terjatuh.

"Kalian…" kata Ji Wentai dengan kesal, jarinya bahkan gemetar saat menunjuk ke arah kami.

Aku rasa dia takut terhadap keberadaanku dan Yang Qin. Aku dapat melihat ketakutan di mata Ji Wentai yang perlahan berubah menjadi amarah.

Setelah wanita gendut itu mengantarkan para tamu pulang, dia kembali masuk ke rumah dan berdiri di samping Ji Wentai kemudian dia memegang pergelangan tangan Ji Wentai dan melihat ke arah kami berempat dengan wajah ketakutan.

"Aku tidak akan menyakiti Wufu, aku hanya ingin melihatnya. Dia mungkin bukan Wufu yang sebenarnya…" aku menjelaskan dengan sabar kepada mereka.

Ji Wentai dengan panik bertanya, "Apa maksudmu bukan Wufu yang sebenarnya? Jika dia bukan Wufu lalu siapa dia?"